ASKARA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat penilaian dan evaluasi terhadap kualitas layanan jalan tol dan rest area terus mendorong peningkatan kualitas layanan jalan tol, termasuk peningkatan manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar jalan tol.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perlu adanya peningkatan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi. Dengan peningkatan kualitas layanan jalan tol akan berdampak terhadap kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol.
“Kehadiran rest area juga didorong untuk dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi perekonomian masyarakat lokal, melalui penyediaan kios-kios bagi UMKM untuk mempromosikan produk dan kuliner lokal,” kata Menteri Basuki.
Tim Ahli/ Pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) Sudirman mengatakan, saat ini Kementerian PUPR mendorong seluruh pengelola jalan tol dan Rest Area/Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) untuk dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar terutama pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Agar geliat UMKM di jalan tol semakin meningkat, setiap pengelola jalan tol dan rest area harus dapat berinovasi untuk menarik minat pengguna jalan datang ke rest area,” kata Sudirman dalam kunjungan penilaian jalan tol di ruas Kanci-Pejagan-Pemalang.
Disebutkan Sudirman, berbagai inovasi tersebut dapat dilakukan lewat kerja sama dengan masyarakat sekitar seperti menggelar sejumlah acara dan hiburan di rest area.
“Bersama masyarakat seperti para seniman setempat, pengelola rest area jalan tol dapat menyusun agenda tahunan rutin dengan berbagai acara khas daerah yang unik dan menarik sehingga menarik pengunjung. Dengan makin banyak pengunjung, otomatis UMKM yang berjualan di rest area tol jadi terbantu meningkatkan penjualannya,” kata Sudirman.
Pengelola rest area bekas pabrik gula Banjaratma di KM 260 B Tol Pemalang-Pejagan Dina Yonanda mengatakan, sebagai salah satu TIP yang ikonik dengan bangunan cagar budaya saat ini menampung lebih dari 70% UMKM dari total toko yang ada.
“Sebagai salah satu rest area yang ikonik, seperti yang diusulkan oleh tim penilai maka juga harus pakai cara-cara yang ikonik khusus mengembangkan kawasan ini. Sebagai contoh tim penilai memberikan masukan untuk mengadakan pameran barang antik, gelaran musik, pertemuan komunitas, dan pameran batik,” kata Dina.
Dina mengatakan, berdasarkan data terakhir terdapat 569 warga Kabupaten Brebes yang bekerja dan berjualan di TIP tersebut. “Semangat kami adalah terus membantu warga tersebut dalam mencari nafkah. Terima kasih atas berbagai masukan untuk inovasi kami ke depan,” tutupnya.
Editor: Husnie