ASKARA -Transformasi digital dan pemerataan akses internet merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mendukung sebagai salah satu kunci keberhasilan mewujudkan visi Indonesia Maju 2045.
Demikian pernyataan yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema ‘Peluncuran Capaian Kinerja 2023’, Selasa (24/10).
“Hal ini penting karena internet merupakan infrastruktur penting dalam transformasi digital,” kata Budi Arie.
Budi Arie menyampaikan bahwa transformasi digital merupakan proses perubahan dari cara-cara konvensional ke cara-cara yang lebih digital. Proses ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, pemerintahan, hingga budaya.
Budi menilai, Indonesia merupakan salah satu negara yang unik secara geografis. Tidak hanya karena luasnya wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke, tetapi juga karena kontur geografisnya yang beragam.
Indonesia memiliki pegunungan, dataran rendah, dan pantai, serta berbagai pulau dengan ukuran dan kondisi yang berbeda-beda.
“Keunikan geografis Indonesia ini tentu menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur telekomunikasi. Sehingga teknologi yang digunakan tidak bisa satu teknologi saja, pilihannya beragam. Fiber optik di perkotaan, daerah luar dengan satelit,” sebut Budi.
Dalam konteks transformasi digital, dia menambahkan, konektivitas memiliki peran yang sangat penting. Konektivitas yang cepat dan merata akan membuka peluang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
“Menurut penelitian Google, setiap sepuluh persen peningkatan kecepatan internet, mampu menyumbang satu persen GDP growth. Jadi betapa signifikannya peningkatan kecepatan internet ini sumbangsihnya bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Budi mengakui bahwa Indonesia masih perlu mengejar negara-negara lain. Kecepatan internet rata-rata di Indonesia masih di angka 22 Mbps, sedangkan di negara-negara maju bisa mencapai 100 Mbps atau lebih.
Untuk mewujudkan visi Indonesia Maju 2045, Ia melanjutkan, kita perlu melakukan akselerasi konektivitas. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas, coverage, dan kualitas infrastruktur telekomunikasi.
“Kita telah meluncurkan satelit Satria-1, yang tahun depan sudah mulai beroperasi,” ucapnya.
Selain konektivitas, Budi juga menyampaikan bahwa transformasi digital mencakup empat pilar utama, yaitu infrastruktur, pemerintahan, ekonomi, dan masyarakat digital.
Ditegaskan Budi, Empat pilar ini harus berjalan secara sinergis agar transformasi digital di Indonesia dapat berjalan dengan lancar.
Kendati demikian, transformasi digital ini diprediksi dapat menimbulkan konsekuensi tersendiri, yaitu perubahan perilaku dan budaya masyarakat.
Menurutnya, masyarakat harus dibekali dengan literasi digital agar dapat menggunakan ruang digital secara bijak, ramah, sejuk, dan bersahabat.
“Jangan sampai kita bergaul offline sopan, di online tidak karuan. Ini pekerjaan kita untuk meningkatkan literasi,” pungkasnya.
Menkominfo optimistis bahwa Indonesia dapat mengatasi tantangan konektivitas dan mewujudkan cita-cita menjadi negara maju. Dengan semangat dan momentum yang tepat, Indonesia akan menjadi salah satu negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045.
Editor: Husnie