Membawa Masa Depan yang Lebih Terang melalui Pemberian ASI Eksklusif dan Peran Vital Para Kader Lokal

ASKARA – Para ibu memiliki peran penting dalam memberikan nutrisi awal kepada anak-anak. Oleh karena itu, edukasi tentang ASI eksklusif sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi generasi mendatang.

Kepulauan Nias, seperti daerah lain di Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam mencegah stunting. Salah satu langkah penting dalam mengatasi masalah ini adalah meningkatkan praktik pemberian ASI eksklusif.

Tim dari Universitas Sumatera Utara (USU) telah meluncurkan program pelatihan kader medis di Puskesmas Sogaeadu, Kabupaten Nias, pada Jumat (27/10/2023). Tujuan utama pelatihan ini adalah memberdayakan para kader medis, yang merupakan aset lokal yang paling memahami pendekatan lokal dan kondisi sosial masyarakat.

Dr. Fotarisman Zaluchu, kepala tim pelatihan dari Universitas Sumatera Utara, menjelaskan bahwa kader lokal merupakan aset lokal yang paling memahami pendekatan lokal dan kondisi sosial masyarakat. Sayangnya, mereka sering diabaikan.

Dr. Fotarisman menekankan bahwa Kepulauan Nias saat ini berada dalam ancaman stunting, dan rendahnya praktik pemberian ASI eksklusif dianggap menjadi salah satu penyebabnya.

Setiani Waruwu, Kepala Puskesmas Sogaeadu, merasa senang karena dilakukan pemberdayaan yang konkret terhadap para kader medis. Para kader yang telah dilatih mengakui bahwa mereka belum pernah mendapatkan pemahaman yang sederhana dan mudah dipahami seperti yang diberikan oleh tim dari USU.

Para kader medis yang sudah mengikuti pelatihan ini akan berperan penting dalam memberikan dukungan, informasi, dan motivasi kepada ibu-ibu menyusui. Mereka akan membantu memastikan konsistensi dalam praktik pemberian ASI eksklusif serta memberikan pemahaman yang sederhana dan praktis kepada para ibu.

Dengan langkah-langkah konkret ini, diharapkan ada peningkatan yang signifikan dalam penerapan ASI eksklusif di Kepulauan Nias. Hal ini dapat mencegah generasi dengan kualitas kesehatan dan potensi intelektual yang rendah. Para kader medis, sebagai aset lokal yang paham dengan tantangan lokal, siap untuk membawa perubahan positif dalam praktik pemberian ASI eksklusif dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Editor: Caecilia Eersta