Pengabdian Dosen Unimal dalam Teknik Pemijahan Ikan Lele menggunakan Hormon

Pengabdian Dosen Unimal dalam Teknik Pemijahan Ikan Lele menggunakan Hormon

ASKARA – Dosen dan mahasiswa program studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Hagu Teungoh, sebagai bagian dari salah satu tri darma perguruan tinggi. Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 11 Oktober 2023.

Dosen yang terlibat pada pengabdian ini adalah Mahdaliana, S.Pi., M.Si selaku ketua pengabdian, Salamah, S.Pi., M.Si, Dr. Prama Hartami, S.Pi., M.Si, Rachmawati Rusydi, S.Pi., M.Sc, Asih Makarti Muktitama, S.Pi., M.Si, dan Ade Ikhsan Kamil, S.Pd.I.

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani pembudidaya ikan lele yang ada di Desa Hagu Teungoh untuk memproduksi benih ikan lele secara mandiri.

Selama ini petani mendapatkan benih lele pada umumnya dari luar Aceh sehingga mengalami banyak kendala di awal pemeliharaan, seperti ikan stress akibat jarak pengangkutan, kualitas benih yang belum tentu bagus sampai ketangan petani, dan kematian benih yang tinggi di awal adaptasi dengan lingkungan baru.

Hal ini membuat petani kesulitan di awal pemeliharaan ikan seperti tingginya kematian benih dan adanya penyakit pada benih akibat stress dan kondisi lainnya.

Mahdaliana menyatakan bahwa dengan adanya pengabdian ini pembudidaya ikan lele di Desa Hagu teungoh ini di harapkan para pembudidaya dapat memproduksi benih ikan lele secara mandiri.

“Benih ikan yang berkualitas baik adalah benih ikan yang sehat, tidak cacat dan mengalami pertumbuhan yang cepat,” terang Mahdaliana.

Untuk meningkatkan kualitas benih salah satunya harus di tingkatkan kualitas induk yaitu dengan melakukan seleksi induk yang bagus, pemberian pakan yang bernutrisi tinggi dan pemijahan ikan yang benar-benar matang gonad. “Sehingga kualitas telur lebih baik yang nantinya akan mempengaruhi kualitas benih,” tuturnya.

Pada kesempatan ini petani di ajarkan cara membedakan induk jantan dan induk betina, ciri-ciri induk yang siap memijah, teknik penyuntikan hormonal dan dosis yang dibutuhkan oleh induk berdasarkan bobot ikan. Selanjutnya ikan yang telah di induksi dengan hormonal siap dipijahkan secara semi alami.

“Selama pemijahan berlangsung para petani mengamati langsung tingkah laku ikan saat melakukan pemijahan,” ujarnya.

Setelah terjadi pemijahan telur yang telah dibuahi akan menempel pada ijuk atau kakaban, selanjutnya telur tersebut siap dipijahkan.

“Setelah telur menetas petani juga diajarkan cara merawat larva ikan sehingga menjadi benih, selama perawatan larva sampai benih, ikan diberikan pakan alami berupa artemia dan cacing tubifex,” ungkap Mahdaliana, S.Pi.,M.Si selaku ketua pengabdian.

Editor: Husnie