Peningkatan Laba Bersih Telkom Tercatat 17,6 Persen Selama Januari-September 2023

ASKARA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang baik pada kuartal ketiga 2023. Meskipun pendapatan tidak tumbuh signifikan, namun laba bersih mengalami peningkatan yang signifikan.

Pendapatan konsolidasi Perseroan mencapai Rp111,2 triliun atau mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,2% YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja bisnis Data, Internet & IT Services serta IndiHome yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 4,8% dan 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

EBITDA Perseroan mencapai Rp59,1 triliun dengan EBITDA Margin sebesar 53,1%, naik dari 52,2% pada semester satu tahun ini.

Laba bersih Perseroan juga meningkat sebesar 17,6% YoY menjadi Rp19,5 triliun.

Biaya pemasaran Perseroan berhasil turun sebesar 6,9% YoY menjadi Rp2,6 triliun berkat strategi dan sasaran promosi yang efektif.

Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) melalui integrasi IndiHome ke Telkomsel juga mulai menunjukkan hasil yang positif. Efisiensi dari belanja modal maupun belanja operasional telah dilakukan dan diharapkan dapat memberikan hasil yang baik sesuai dengan rencana Perseroan. Demikian pula, sinergi antara IndiHome dan Telkomsel yang telah dipersiapkan dengan baik diharapkan dapat memberikan peningkatan pendapatan mulai dari awal tahun depan.

Di segmen B2B Digital IT Service, Telkom meluncurkan Indibiz sebagai solusi konektivitas untuk pelaku bisnis kecil dan menengah atau UKM.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan bahwa langkah transformasi Perseroan telah menunjukkan kemajuan yang baik, baik dari sisi sinergi maupun efisiensi biaya. Inisiatif utama Five Bold Moves juga berjalan sesuai rencana, seperti InfraCo, Data Center, dan B2B Digital IT Service. Telkom optimis bahwa langkah transformasi ini akan memberikan hasil yang baik untuk kelangsungan perusahaan di masa depan.

Pada segmen Mobile dan Consumer, Telkomsel mencatatkan kinerja yang baik dengan pendapatan Rp73,2 triliun atau tumbuh 10,6% YoY dan 29,6% QoQ. Pertumbuhan ini didukung oleh bisnis Digital sebesar 7,0% YoY yang berkontribusi sebesar 86,1% dari total pendapatan pada periode yang sama tahun lalu. Telkomsel juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader dengan total 158,3 juta pelanggan mobile dan 9,8 juta pelanggan fixed broadband.

Di segmen Enterprise, Telkom mencatatkan pendapatan Rp14,6 triliun dengan pertumbuhan 6,6% YoY yang didukung oleh solusi B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.

Pada segmen Wholesale dan International, Telkom mencatatkan pendapatan Rp12,3 triliun atau tumbuh 9,1% YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital. TelkomGroup juga memiliki 32 data center yang tersebar di empat negara dengan rata-rata utilisasi hingga 70%.

Telkom juga fokus pada layanan cloud dan bisnis menara telekomunikasi. Mitratel, sebagai tower provider terbesar di Asia Tenggara, mencatatkan pendapatan Rp6,27 triliun atau tumbuh 11,9% YoY. Mitratel memiliki 37.091 tower dengan tenancy ratio 1,5x.

Telkom akan membentuk entitas baru bernama InfraCo pada kuartal keempat tahun 2023 untuk memperkuat penetrasi fiber dan menyediakan layanan telekomunikasi yang andal.

Hingga September 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal sebesar Rp22,1 triliun atau 19,9% dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi.

Telkom terus berkomitmen untuk mempercepat transformasi dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan solusi digital kepada pelanggan.