Pusat Bahasa dan Budaya Indonesia Berada di Universitas Bahasa Negara Minsk, Belarus

Pusat Bahasa dan Budaya Indonesia Berada di Universitas Bahasa Negara Minsk, Belarus

ASKARA – Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Antonio Morato Tavares, belum lama ini, membuka secara resmi Pusat Bahasa dan Budaya Indonesia (PBBI) di kampus Minsk State Language University (MSLU), Minsk, Republik Belarus. Peresmian ditandai penyerahan secara simbolis alat musik Rebab, buku promosi Batik dan buku pelajaran Bahasa Indonesia kepada Rektor MSLU, Prof. Natalia Laptieva dan disaksikan Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Prof. Muhammad Irhas Effendi secara daring.

Dubes Jose Tavares dalam sambutan mengatakan, pembukaan resmi PBBI merupakan wujud capaian 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Belarus. Selain itu lokasinya di MSLU tidak lepas dari arti penting pengajaran bahasa asing dalam membuka komunikasi dan menciptakan saling pengertian antar bangsa.

Sedangkan Rektor MSLU Natalia Laptieva menyatakan, Bahasa Indonesia merupakan bahasa asing ke-24 yang diajarkan di MSLU, yang diberikan secara daring oleh dosen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

“Ada 17 mahasiswa MSLU yang belajar bahasa Indonesia sejak tahun lalu. Para mahasiswa sangat antusias mempelajari karena menilai penting Bahasa Indonesia yang digunakan lebih 300 juta jiwa di dunia,” lanjut Rektor MSLU.

Rektor UPN Yogyakarta Prof. Muhammad Irhas Effendi dalam sambutan virtual menyatakan terima kasih kepada KBRI Moskow atas dukungan bagi implementasi Cooperation Agreement yang ditandatangani UPN dengan MSLU pada 14 Januari 2022.

“Kiranya bidang kerja sama lain dengan MSLU, pertukaran pengajar dan mahasiswa atau penelitian bersama juga dapat diimplementasinkan,” lanjut Rektor UPN.

Dubes Jose Tavares juga memberikan kuliah umum bertajuk “Indonesia – Belarus: Forging Stronger Ties and Understanding” yang dhadiri 60 mahasiswa dan civitas akademika MSLU. Ujar Dubes Tavares, sejak dibukanya hubungan diplomatik tahun 1993, banyak perkembangan terjadi dalam hubungan kedua negara di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

“Telah berlangsung saling kunjung pejabat tinggi kedua negara, utamanya Presiden Belarus ke Indnesia pada tahun 2013. Di bidang ekonomi, hingga September 2023, nilai perdagangan mencapai US$ 66 juta, nilai investasi langsung Belarus US$ 1,8 juta di 90 proyek jasa dan property, dan kunjungan wisatawan Belarus mencapai lebih 5600 orang,” ujar Dubes Tavares.

“Ke depannya kiranya banyak bidang kerjasama yang dapat diintensifkan, seperti pendidikan tinggi, olah raga, seni budya dan sebagainya,” tambahnya.

Sebagai penutup kegiatan, 2 penari dari Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow menyajikan tarian Genjring dari Jawa Tengah sedangkan penari Belarus dari Renaissance Dance dan Art Group menyajikan tarian “Barani Svoyo” yang dinamis.

Editor: Theo Agoy