Meningkatkan Produktivitas Petani Melalui Revitalisasi Pertanian Berbasis ICT

Meningkatkan Produktivitas Petani Melalui Revitalisasi Pertanian Berbasis ICT

ASKARA – Ditjen Bina Pembangunan Daerah terus mendorong upaya-upaya transformasi digital dan peningkatan kerjasama dalam pengelolaan dan pengembangan pertanian, salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Information Communication and Technology (ICT) pada Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP). Hal ini disampaikan Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Restuardy Daud saat membuka Workshop Integrasi Kemitraan Stakeholder Menuju Model Bisnis Closed Loop, di Hotel Cawang, Jakarta, Senin, (20/11).

“Kegiatan pemanfaatan ICT pada Program IPDMIP menawarkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di perdesaan, meningkatkan ketahanan pangan dan mendorong pembangunan ekonomi.” kata Restuardy Daud.

Melalui ICT, aparat pemerintah daerah dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) maupun Kelompok Tani (Poktan) didorong agar mempunyai kemampuan digital dalam aspek produksi hingga pemasaran produk pertanian, serta mampu beradaptasi dengan teknologi sensor debit, sensor cuaca, sensor kondisi tanah dalam aspek pengembangan pertanian modern sehingga akan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas dalam seluruh rantai produksi pertanian.

“Peningkatan kapasitas digital ini diharapkan akan membuka peluang baru bagi petani untuk mengakses informasi pasar, teknik pertanian terbaru, dan memperluas jejaring bisnis petani,” ujarnya.

Pada forum yang sama, Restuardy mengapresiasi langkah kerjasama model bisnis Closed Loop yang dilakukan oleh Kabupaten Humbang Hasundutan dengan PT Indofood Fortuna Makmur. Model bisnis Closed Loop sendiri merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang melibatkan multistakeholder dan dikembangkan dalam ekosistem berbasis digital, mendorong penggunaan teknik budidaya Good Agricultural Practices, sistem distribusi yang baik, serta jaminan pasar atau harga yang bersaing.

“Tentunya kerjasama antara kedua pihak ini akan memperluas peluang ekonomi bagi para petani dan pelaku usaha di sektor pertanian serta mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.” tegasnya

Restuardy mengharapkan Nota Kesepahaman ini akan menjadi tonggak penting dalam mengakselerasi pertumbuhan sektor agribisnis dan diharapkan hal-hal positif yang sudah berjalan dapat diadaptasi dan direplikasi oleh daerah-daerah lain.

Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar menyampaikan apresiasi terhadap Ditjen Bina Pembangunan Daerah atas pelaksanaan Program IPDMIP yang menjadi contoh konkret praktik pertanian yang berhasil mengubah paradigma petani dari sebelumnya yang cenderung asal-asalan menjadi lebih terarah dan modern.

“Terimakasih atas perubahan paradigma dan dampak ekonomi yang telah dibawa oleh IPDMIP. Semoga ini menjadi landasan bagi upaya lebih lanjut dalam mewujudkan pertanian yang berdaya saing, modern, dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional,” tuturnya.