Danrem 052/Wijayakrama Memimpin Keberangkatan Ibadah Umroh Prajuritnya

Danrem 052/Wijayakrama Memimpin Keberangkatan Ibadah Umroh Prajuritnya

ASKARA – Sebagai bentuk rasa syukur dan perhatian kepada personilnya, Korem 052/Wkr memberangkatkan 3 orang untuk menunaikan ibadah Umroh yang di lepas Danrem 052/Wkr, Brigjen TNI Putranto Gatot SH, S.Sos., M.M. bertempat di Lobby Makorem, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (29/11)

Kegiatan Ibadah Umroh yang diberikan Korem 052/Wkr dilakukan oleh Komandan Korem dalam rangka memperingati HUT ke-25 dan terpilihnya 3 orang personil untuk berangkat Ibadah Umroh ke Tanah Suci Mekkah.

Dalam sambutannya, Danrem mengatakan, Ibadah umroh adalah salah satu bentuk ibadah yang diidam-idamkan oleh setiap Muslim, karena dalam setiap langkahnya terkandung makna dan hikmah yang mendalam.

“Melalui umroh, kita berkesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, mendekatkan diri kepada Allah, dan mengikuti jejak-jejak para sahabat Nabi yang telah melaksanakan ibadah ini,” kata Danrem.

Danrem juga mengingatkan semua, bahwa umroh adalah lebih dari sekadar perjalanan fisik. Ini adalah perjalanan hati yang harus dijalani dengan penuh kesadaran, khusyuk, dan rasa syukur. Janganlah kita lupa untuk selalu berdoa kepada Allah agar perjalanan ini menjadi lancar, aman, dan diberkahi.

“Semoga kita semua bisa kembali dengan hati yang suci, jiwa yang tenang, dan dosa-dosa yang diampuni,” katanya.

Danrem berharap agar perjalanan umroh ini sebagai momen introspeksi diri. Denfan memanfaatkan waktu di Tanah Suci untuk mendekatkan diri kepada Allah, merenungkan hidup, dan meraih pengampunan-Nya.Jangan biarkan kesibukan dan dunia menghalangi kita untuk merasakan keheningan dan kekhusyukan di hadapan Kabah.

“Tetaplah menjaga sikap saling menghormati dan tolong-menolong dalam kelompok ini, sehingga perjalanan umroh ini dapat menjadi pengalaman yang berharga dan bermakna untuk kita,” harap Danrem 052.

“Ingatlah, setiap langkah kita di Tanah Suci adalah langkah yang diberkahi, jadi manfaatkan setiap detik untuk memperbanyak ibadah dan doa,” tambahnya.

Dikatakannya pula, kepulangan nanti bukanlah akhir dari perjalanan kita, melainkan awal dari fase baru dalam kehidupan kita. Marilah kita kembali dengan hati yang tulus, tekad yang kuat untuk memperbaiki diri, dan komitmen untuk menebar kebaikan di sekitar kita.

“Biarkan pengalaman suci ini menginspirasi kita untuk menjadi muslim yang lebih baik, lebih penyayang, dan lebih penuh kasih sayang,” imbuhnya.

Editor: Theo Agoy