Baku Kele-Ambon: Lagu Kemenangan Maluku Karya Freitsna Sopaheluwakan sebagai Juara 1 Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara 2023

Baku Kele-Ambon: Lagu Kemenangan Maluku Karya Freitsna Sopaheluwakan sebagai Juara 1 Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara 2023

ASKARA – Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN) 2023, yang merupakan ajang ke-7, menjadi panggung kebangkitan nasionalisme musik Indonesia. Dalam semangat kebhinekaan, 184 pencipta lagu dari seluruh penjuru nusantara bersaing untuk memperkuat semangat kebangsaan melalui musik.

Didukung oleh LPP RRI, PAPPRI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PT. Aviasi Pariwisata Indonesia InJourney, Telkom, dan Lion Group, LCLDN 2023 telah merilis 12 nama Grand Finalis yang dipilih melalui seleksi ketat dan penilaian dewan juri.

Dwiki Dharmawan, Produser & Direktur Musik LCLDN 2023, menyatakan rasa syukurnya atas kerjasama dengan LPP RRI, yang memiliki kekuatan jaringan menjangkau seluruh pelosok nusantara.

Mistam, Direktur Program dan Produksi LPP RRI, menekankan peran penting LPP RRI sebagai media penyampai informasi dan penjaga ketahanan budaya bangsa, mendukung penyelenggaraan LCLDN sebagai wujud visi dan misi yang sama.

Sapta Nirwandar, inisiator dan Dewan Pembina LCLDN, menyampaikan kegembiraannya karena penyelenggaraan LCLDN dapat terlaksana kembali setelah terhenti akibat pandemi. Dewan juri yang terdiri dari Trie Utami, Dr. Helvy Tiana Rosa, Viky Sianipar, Ivan Nestorman, Sundari Sukotjo, dan Ivan Edbert telah memilih 12 finalis yang mewakili kearifan lokal Nusantara.

Dr. Helvy Tiana Rosa menekankan tujuan Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara ini untuk melestarikan bahasa Nusantara melalui musik dan lagu, sambil berharap generasi muda dapat kembali bangga terhadap bahasa daerah.

Grand Final LCLDN 2023 telah diselenggarakan di Auditorium Abdurrachman Saleh RRI Jl. Medan Merdeka Barat No. 4-5 Jakarta Pusat pada hari Kamis malam, 21 Desember 2023, dan disiarkan secara Live Streaming melalui RRI Net. Acara ini akan menampilkan karya terpilih yang akan dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi berbakat dari setiap daerah. Semua pihak diharapkan dapat memberikan perhatian serius terhadap kearifan lokal Nusantara dan keragaman musikalitasnya.

Setelah melalui tahapan penjurian yang ketat, akhirnya Dewan juri yang Diketuai
Trie Utami, Dr. Helvy Tiana Rosa (Sastrawati, Produser dan Akademisi), Musisi Viky Sianipar, penulis lagu dan penyanyi Ivan Nestorman, ikon musik keroncong Sundari Sukotjo, dan Ivan Edbert dengan Produser dan Direktur Musik Dwiki Dharmawan, memilih para pemenangnya sbb:

Juara 1 Freitsna Sopaheluwakan ~ ‘Baku Kele’ – Ambon, Maluku (Rp 20 juta)
Juara 2 Eutimirius Lodha ~ ‘Papa Modhe’ – Ngada, NTT (Rp 15 juta)
Juara 3 Stephen Irianto Wally — ‘Mahi Mahi Nebei Be M’Bai’ – Sentani, Papua (Rp 10 juta)
Juara Harapan 1 Daniel Yohansen Martin, – ‘Arta Ta’ – Batak, Sumatera Utara (Rp 6 juta)
Juara Harapan 2 ) Ferdinand Soputan – ‘Si Tou Timou Tumou Tou’ – Minahasa, Sulawesi Utara. (Rp 5 juta)
Juara Harapan 3 I Gde Sudipta Chandanatha – ‘Pakeling’, Bali. (Rp 4 juta)
Juara Favorite Pilihan Penonton Rizki Abdullah — ‘Sakentang Sakentung’ – Tegal, Jawa Tengah. (Buyil)

Editor: Husnie

Exit mobile version