Inovasi Digitalisasi Kota Bandung Dalam Masa Kepemimpinan Ridwan Kamil

Inovasi Digitalisasi Kota Bandung Dalam Masa Kepemimpinan Ridwan Kamil

Oleh: M. Nizar Hisam Putra Utama

Mahasiswa S-1 Ilmu Administrasi Negara Universitas Indonesia

ASKARA – Setiap individu pasti memiliki acuan dan pedoman pada lingkungannya. Hal ini tidak akan terlepas dari sosok pemimpin. Pemimpin merupakan suatu individu yang memiliki sifat menonjol untuk mencapai tujuan dan membawa suatu perubahan bagi organisasinya. Pemimpin juga memiliki fungsi sebagai koordinator dalam suatu organisasi. Kualitas pemimpin dianggap sebagai salah satu faktor keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban untuk memberikan perhatian yang serius dalam membina, menggerakkan, mengarahkan semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan organisasi (Pohan & Nur, 2019). Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama sebagai sebuah tim di bawah kepemimpinannya untuk mencapai tujuan tertentu. Sejatinya seorang pemimpin memiliki ciri khas gaya kepemimpinan yang berbeda. Salah satu yang akan dibahas dalam artikel ini adalah gaya kepemimpinan digital, yaitu suatu konsep kepemimpinan yang melibatkan perubahan berbasis teknologi yang cepat dan kompleks.

Pada era revolusi industri 4.0 menghadirkan pembaharuan teknologi informasi yang mampu dimanfaatkan oleh suatu organisasi agar mendorong pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sehingga dengan keberadaan teknologi akan memberikan dampak digitalisasi bagi proses tata kelola pemerintah, karena akan mempermudah bagi proses pelayanan publik menjadi efisien & efektif. Untuk merancang digitalisasi pada sektor pemerintah maka diperlukan sistem otomatisasi dalam melaksanakan pelayanan publik seperti mengintegrasikan sumber daya, teknologi informasi, dan hubungan informasi (Rachmansyah & Karno, 2020).

Hal ini akan memberikan keberhasilan dalam pembuatan kebijakan melalui pemerintahan digital yang cukup maju. Secara universal, kita mengetahui bahwa teknologi digital mampu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efektif dan efisiensi dalam mengurangi pembelanjaan dan menghasilkan governansi yang lebih baik. Peran kepemimpinan menjadi suatu keharusan dalam menerapkan transformasi digital di sektor pemerintahan. Kepemimpinan memegang peranan kunci dalam mengintegrasikan teknologi di revolusi.

Analisis Gaya Kepemimpinan Digital Ridwan Kamil

Ridwan Kamil berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia dengan berbagai prestasinya sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung yang membuatnya masuk dalam daftar pemimpin fenomenal di Indonesia (Rhamdani, 2015; Paramarta, 2018). Ridwan Kamil Dapat dikatakan sebagai pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan digital karena menekankan pada penggunaan teknologi, serta mendorong untuk memberikan inspirasi, motivasi, dan berusaha untuk menciptakan ide-ide dan perspektif baru. Maka akan menjadi daya tarik sendiri untuk mampu memberikan inspirasi bagi bawahannya dalam melangsungkan kinerja untuk mencapai tujuan. Dalam penyelenggaraan reformasi birokrasi, beliau Tidak hanya memberikan tugas untuk bawahannya, tapi ikut turun andil untuk memberi semangat dan motivasi agar dapat meminimalisir terjadinya “Patologi” birokrasi. Pengaruh beliau selama menjabat sebagai wali kota Bandung mengakibatkan banyak program kerja digitalisasi yang telah diselenggarakan, Selain itu, beliau juga berorientasi pada pandangan masa depan terbukti dengan banyaknya program yang berhasil direalisasikan.

Upaya yang dilakukan oleh Ridwan Kamil selama menjabat walikota Bandung ialah mengubah pelaksanaan tata cara kelola pemerintahan Kota Bandung dengan melalui terobosan baru yaitu pendekatan e-governance adalah dengan menjadikan media sosial sebagai alat perantara dalam membantu pemerintah untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi kepada masyarakat Kota Bandung. Melalui media sosial (terutama 3 media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram yang paling sering digunakan), Ridwan Kamil berbagi informasi, komunikasi, dan kebahagiaan dengan warga kota yang dipimpinnya. Kebahagiaan yang sederhana melihat seorang pemimpin yang sering disegani dan dihormati dengan sangat terbuka memanfaatkan media sosial yang sudah melekat dengan seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan berjalannya roda pemerintahan dan berusaha berkomunikasi secara langsung dengan mereka sehingga mereka merasa sangat dekat dan mengenal dengan baik pemimpinnya. Berbeda dengan pejabat publik kebanyakan, Ridwan Kamil menjadi sosok pionir bagaimana memanfaatkan linimasa dunia maya untuk membuka ruang komunikasi yang nyata tanpa sekat dan batas-batas birokrasi yang rumit antara Ridwan Kamil dan jajarannya sebagai pemerintah kota dengan warga kota Bandung yang dipimpinnya.

Kota Bandung selama dibawah kepemimpinan Ridwan Kamil mengalami grafik perubahan signifikan terhitung mulai dari kebersihan kota, peningkatan pelayanan publik kota Bandung yang mendapat nilai tertinggi se-Indonesia, konsep Smart City yang direalisasikan, dan revolusi transportasi massal. Kemudian pada tahun 2017, laju pertumbuhan ekonomi kota Bandung melonjak mencapai 7.21% yang mendapatkan peringkat tertinggi di Jawa Barat. Bahkan Jawa Barat sendiri hanya mencapai 5.29% dan nasional 5.07% per 2017. Berikut adalah data Inflasi kota Bandung dan kota-kota di Jawa Barat.

Dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi per tahun 2017, maka gaya kepemimpinan digital Ridwan Kamil berhasil mengubah perekonomian di kota Bandung. Dikarenakan dengan berhasil membuat rancangan program kerja yang terealisasikan dan menjadi kota destinasi wisata, Sehingga. Ciri khas gaya kepemimpinan seorang pemimpin itu sangat berpengaruh untuk masa depan suatu wilayah.

Program Digitalisasi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (2013-2018).

Berikut adalah program yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung adalah:

1. Aplikasi Lapor Bandung: sebuah aplikasi berbasis web dan mobile yang memungkinkan masyarakat untuk melaporkan berbagai permasalahan di Kota Bandung secara langsung kepada pemerintah. Aplikasi ini juga menyediakan fitur interaksi antara pelapor dan penerima laporan, serta fitur monitoring dan evaluasi terhadap penyelesaian laporan.

2. Media Social Mapping : Suatu aplikasi yang telah dihibahkan oleh pemerintah Norwegia, kemudian diluncurkan pada tahun 2015 oleh Ridwan Kamil, merupakan suatu aplikasi canggih yang berfungsi untuk dapat menangkap segala percakapan warga kota Bandung di media sosial. Nantinya, jika terdapat suatu keluhan/permasalahan maka aplikasi akan mampu untuk terhubung dengan bagian pelayanan publik.

3. Bandung Command Center: suatu Teknologi digital yang terdapat di kantor Balai Kota Bandung, dibuat untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan Kota Bandung agar mampu mewujudkan pelayanan publik yang merata bagi masyarakat sekitar. Di dalamnya terdapat aplikasi yang bisa memonitor situasi Kota Bandung terkini. Situasi dan kondisi kemacetan lalu lintas yang terjadi hingga banjir dapat dilakukan pengawasan dan penyebaran informasi secara real time. Melalui teknologi canggih, pelayanan publik di Kota Bandung juga dapat diakses dengan mudah sehingga pemerintah dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Seperti dalam mengecek soal perizinan dan sebagainya. Data cuaca, peta, video feed, special vehicles location, video analisis dan sebagainya juga dapat dipantau dan diakses dari sana. Kontrol dan pemantauan dari BCC tersambung dengan CCTV yang dipasang di sudut-sudut kota. Rekaman-rekaman dari CCTV tersebut dapat dianalisis lebih detail sehingga memunculkan notifikasi sesuai kebutuhan.

Faktor Keberhasilan Program Digitalisasi Ridwan Kamil di Kota Bandung

Berikut ini adalah analisis lebih lanjut mengenai pengaruh masing-masing faktor:

1. Faktor internal: Pemerintah Kota Bandung memiliki struktur organisasi yang fleksibel, dinamis, dan kolaboratif, yang memungkinkan adanya komunikasi dan koordinasi yang efektif antara berbagai unit kerja. Pemerintah Kota Bandung juga memiliki budaya organisasi yang terbuka, kreatif, dan inovatif, yang mendorong adanya ide-ide baru dan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan.

2. Faktor eksternal: Pemerintah Kota Bandung merespon kebutuhan dan harapan masyarakat dengan memberikan pelayanan publik yang berkualitas, cepat, mudah, dan murah. Pemerintah Kota Bandung juga menghadapi tekanan politik dan sosial dengan menjalin hubungan baik dengan berbagai elemen masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

3. Faktor interaksional: Pemerintah Kota Bandung melalui Ridwan Kamil menjalin hubungan yang harmonis dan sinergis dengan stakeholders-nya. Pemerintah Kota Bandung melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelayanan publik.

Kesimpulan

Inovasi teknologi yang berhasil dilakukan dalam kepemimpinan Ridwan Kamil di Kota Bandung terjadi karena mampu menjalankan pola kepemimpinan digitalisasi melalui empat parameter yang meliputi mengarahkan bawahan pada lingkungan yang baru, memimpin dengan menciptakan teknologi, belajar dari kesalahan dan melakukan koreksi serta mampu menciptakan win win solution. Pola kepemimpinan digitalisasi tersebut justru memberikan kesempatan bagi beliau untuk melakukan banyak inovasi kebijakan bagi Kota Bandung selama kepemimpinannya. Sifatnya yang dinamis membuatnya memanfaatkan posisinya untuk melakukan terobosan dan perubahan dalam bentuk program-program inovasi teknologi.