ASKARA – Festival Film Lamongan (FFL) 2023 sepekan berlalu, meninggalkan gairah bagi para penggiat perfilman di Lamongan, kota pesisir di Jawa Timur.
Anak anak muda dari banyak komunitas film telah menyertakan filmnya dalam festival yang untuk pertama kalinya digelar akhir Desember lalu, meramaikan FFL dan berharap bahwa FFL tahun 2024 tetap berlangsung.
“Potensi yang dimiliki mereka besar sekali. Ini dari bukti keikutsertaan dan respon mereka terhadap festival kemarin. Sangat membanggakan,” kata Adisurya Abdy, sutradara
yang baru-baru ini meraih penghargaan di Asia Pasific Film Festival 60 dengan film yang berisikan Seni, Budaya, Tradisi dan Sejarah Lamongan.
Selain komunitas film yang begitu antusias menyambut FFL, ada sosok Ichwanda, seorang pemerhati, pengamat perfilman dan penggiat seni budaya Lamongan yang memberi kontribusi dari pikiran, tenaga dan waktu demi terselenggaranya FFL 2023.
“Saya sangat bangga sekali dengan apa yang sudah ditunjukkan kawan-kawan dari komunitas film di Lamongan. Dan, ke depan saya akan selalu dukung dan membantu untuk kemajuan perfilman di Lamongan,” ungkap Ichwanda penuh semangat.
Bila melihat dari peserta FFL cukup membanggakan karena peserta tidak saja dari Kabupaten Lamongan sebagai penyelenggara festival, juga ada dari kota-kota di Jawa Timur, itu menjadi penanda bahwa perfilman di Jawa Timur seperti di Tuban, Bojonegoro, Gresiik, dan kota-kota lainnya bahkan kota Surabaya, menggeliat akan menggelar acara festival serupa FFL.
Sangat beralasan bila gelaran festival film akan tumbuh di kota-kota Jawa Timur, selain antusiasme generasi muda untuk berkarya mengembangkan bakat mereka di dalam memproduksi film, kekayaan cerita dan keindahan alam di Jawa Timur menjadi modal utama untuk membuat film yang bagus dan menarik.
Dukungan Pemda Kabupaten/Kota sepertinya tidak diragukan bila ada semangat berkarya dari generasi muda. Dan itu sudah dibuktikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lamongan dalam penyelenggaraan FFL.
Editor: Husnie