Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Strategi Transformasi Bangsa: Menuju Indonesia Emas 2045]
Program Hasil Terbaik Cepat 4: Membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten, dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi.
Saat saya sekolah SMA dulu di Inggris, saya perhatikan bagaimana hampir semua elit bangsa Inggris lulus dari sekolah unggul yang sama. Nama sekolahnya Eton College. Begitu banyak pemimpin politik, penulis, ilmuwan, musisi, dan orang ternama Inggris yang lulus dari sekolah ini.
Saya pelajari, ternyata sekolah ini punya standar penerimaan yang tinggi. Sekolah ini juga punya disiplin yang tinggi. Sekolah ini juga punya fasilitas yang bagus. Guru-guru yang mengajar terpilih – seringkali merupakan lulusan terbaik di bidang studinya.
Saat saya jadi prajurit TNI, saat saya di Korps Baret Merah, saya berkesempatan untuk membuat konsep sekolah unggul. Waktu itu, karena saya punya hubungan emosional dengan Magelang, saya ingin bangun sekolah unggul di Magelang. Saya sampaikan konsep ini ke Menhankam saat itu Jenderal LB Moerdani.
Mulai dibangunlah SMA Taruna Nusantara di Magelang tahun 1985. Diresmikan tahun 1990. Dari awal berdiri sampai sekarang, SMA ini ada di bawah pembinaan Kementerian Pertahanan. Saat saya dilantik jadi Menteri Pertahanan di 2019 lalu, saya langsung agendakan kunjungan ke SMA Taruna Nusantara.
Saya mendapat laporan, sudah begitu banyak lulusan SMA TN yang sekarang berada di posisi-posisi penting negeri ini. Banyak lulusan SMA TN jadi ilmuwan-ilmuwan hebat, jadi politisi-politisi handal, dan tentunya jadi prajurit-prajurit hebat.Salah satunya mas AHY, putera Presiden SBY, yang sekarang jadi Ketua Umum Partai Demokrat, adalah lulusan SMA TN angkatan 5.
Di banyak negara, peran sekolah unggul sangat penting. Sekolah unggul perlu ada di setiap kabupaten untuk tingkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, untuk tingkatkan kualitas lulusan, infrastruktur sekolah dan sarana pendukungnya.
Sekolah unggul yang perlu dibangun bisa mengikuti model sekolah unggulan tanpa asrama (non-boarding school) dan asrama (seperti Eton dan SMA TN), serta terintegrasi dari sekolah dasar hingga ke menengah atas.
Di samping itu, saat ini juga masih terlalu banyak sekolah yang rusak. Bahkan data BPS tahun 2021, 54% SMA dalam kondisi rusak. 26% SMP dalam kondisi rusak. 39% SD dalam kondisi rusak. Yang kondisinya rusak ringan juga sangat banyak.
Fisik sekolah yang rusak tidak boleh dibiarkan, karena di gedung-gedung inilah kita mendidik generasi penerus bangsa. Pemerintah perlu laksanakan perbaikan secara intens untuk sekolah-sekolah yang saat ini dalam kondisi rusak dan rusak ringan. Kita harus sediakan ruang-ruang kelas yang baik untuk anak dan cucu kita.
Source: https://prabowosubianto.com/srategi-percepatan-pembangunan-program-hasil-terbaik-cepat-sekolah-unggul-dan-renovasi-sekolah/