PT Alun meluncurkan layanan konversi truk listrik dengan nama AMP (Adaptive Mobility Power) sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia. Layanan ini memungkinkan pengusaha untuk mengkonversi armada truknya yang sudah ada menjadi truk listrik.
Operational General Manager PT Alun, Jusuf Gunawan, menjelaskan bahwa konversi truk listrik dilakukan secara unik untuk setiap armada yang ingin diubah. Desain konversi disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, seperti jarak tempuh dan rute yang akan dilalui. Biaya konversi untuk truk listrik mulai dari Rp1,4 miliar, namun investasi ini dianggap lebih murah dalam jangka panjang dari segi operasional dan perawatan.
Selain konversi truk dari diesel menjadi listrik, AMP juga menyediakan legalitas surat-surat kendaraan seperti plat biru, perubahan STNK, dan KIR ulang. Layanan konversi AMP mencakup evaluasi armada kendaraan, perencanaan strategis operasional, instalasi komponen listrik, dan dukungan perawatan paska konversi.
Truk listrik hasil konversi AMP dapat menempuh jarak hingga 150 km dengan menggunakan baterai berkapasitas besar. Proses pengisian baterai menggunakan DC Fast Charging dengan waktu pengisian sekitar 1 jam dari 20 hingga 80 persen kapasitas baterai. AMP juga menyediakan layanan konversi untuk berbagai merek dan model truk, dengan proses konversi yang membutuhkan waktu sekitar 90 – 120 hari.
Dengan layanan konversi truk listrik AMP, diharapkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dapat terus berkembang sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas buang dan mendukung keberlanjutan lingkungan.