Toyota Kijang Innova Zenix sejak diperkenalkan pada akhir 2022 terlah membuat fenomena baru.
Segmen Medium MPV pun kembali ramai setelah PT Toyota Astra Motor (TAM) menghadirkan generasi ketujuh Innova yang dinamakan Innova Zenix ini.
Selain itu sudut pandang masyarakat Indonesia juga mulai berubah, dari yang sebelumnya hanya percaya pada teknologi mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE) baik bensin maupun mesin diesel, kini mulai marak yang melirik teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Kemudian Toyota Kijang Innova Zenix yang juga pakai platform Toyota New Generation Architecture (TNGA) tepatnya TNGA-C dan berubah jadi berpenggerak roda depan, awalnya sempat dicibir.
Zenix dianggap tidak lebih perkasa dari Innova Reborn atau Venturer sebagai Kijang Innova generasi sebelumnya yang pakai platform Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) dan berpenggerak roda belakang.
Meksi begitu, hari demi hari, peminat Innova Zenix ternyata terus bertambah, bahkan varian HEV yang menjadi tipe tertinggi juga tak sepi peminat.
Menempati segmen yang sama seperti Wuling Cortez, Kijang Innova Zenix memang terlihat lebih modern sekaligus nyaman dibandingkan model sebelumnya berkat desain yang ditampilkan, platform baru, serta mesin anyar berteknologikan hybrid.
Lebih revolusioner sekaligus terasa semakin nyaman dan aman digunakan, Innova Zenix juga memiliki beberapa keunggulan, mulai dari jok captain seat lemngkap dengan sandaran kaki untuk penumpang baris kedua, serta dua buah monitor 10 inci sebagai tambahan entertainment bagi penumpang belakang.
Makin terlihat prestisius, keunggulan lainnya mobil ini sudah mendapatkan sunroof di varian tertingginya.
Dan yang paling terpenting, versi hybrid dari Kijang Innova Zenix juga sanggup melaju meski mesin mati berkat teknologi Toyota Hybrid System generasi ke-5 yang disematkan.
Dengan teknologi tersebut, Toyota mengklaim Kijang Innova Zenix dalam kondisi mesin mati dapat berjalan sejauh 50 km.
Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan motor listrik ketika menggunakan EV Mode dan tentu saja menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dari Innova Zenix yang bisa jauh signifikan dibandng Innova Reborn.
Tapi walau pun memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan model sebelumnya, ada hal-hal yang juga perlu jadi bahan pertimbangan sebelum kalian memutuskan membeli mobil ini.
Berikut hal yang disayangkan dari Toyota Kijang Innova Zenix.
Baca juga: 5 Hal Menarik Toyota Kijang Innova Zenix 2023, Bikin Pemilik Reborn Berpaling
1. Kurang Perkasa di Daerah dengan Kontur Jalan Ekstrim
Seperti beberapa produk terbaru Toyota, Kijang Innova Zenix menggunakan platform TNGA yang dirancang guna menghasilkan wheelbase lebih panjang demi keleluasan kabin.
Penggunaan platform tersebut juga membuat mesin diletakan secara melintang dengan mengandalkan penggerak roda depan atau FWD (Front Wheel Drive).
Sebenarnya penggunaan penggerak roda depan pada mobil ini bukan tanpa alasan, dan bukan hanya Innova Zenix yang mengadopsi tipe rancang bangun seperti itu.
Kalian tentu juga tau kalau All New Toyota Avanza generasi ketiga juga menggunakan sistem dari TNGA dipadukan penggerak roda FWD.
Seperti yang disampaikan Anton Jimny, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) saat peluncurkan Kijang Innova Zenix beberapa waktu lalu, dengan penggerak FWD mobil ini selain lebih nyaman juga agar lebih hemat bahan bakar.
Meski demikian, mobil dengan penggerak FWD umumnya kurang perkasa jika digunakan di daerah dengan kontur jalan yang menanjak atau permukaan jalannya tidak serata jalan-jalan di Ibukota.
Kondisi ini mungkin sudah jadi rahasia umum, ketika mobil dengan sistem FWD merasa kesulitan saat harus menghadapi medan di daerah-daerah pelosok Tanah Air, seperti beberapa kabupaten di Sumatera, Kalimantan, atau Sulawesi.
Hal tersebut dikarenakan mobil akan lebih banyak kehilangan traksi yang dibuthkan saat menanjak terlebih ketika kendaraan dimuati penumpang atau barang penuh.
2. Material Apron Kurang Solid dengan Finishing Kurang Rapi
Mobil sekarang umumnya pada bagian depan dan belakang dibuat lebih lunak supaya dapat menyerap energi lebih besar ketika mengalami tumbukan guna melindungi penggunanya.
Istilah ini dikenal dengan crumple zone, dimana area yang lunak tadi dapat melindungi pengemudi dan penyumpang selain itu juga menghindari efek cidera fatal jika terjadi kecelakaan pada pejalan kaki.
Di Toyota Kijang Innova Zenix, apron yang berada di balik kap mesinnya juga terkesan lebih ringkih bila dibandingkan model sebelumnya.
Selain itu, menurut kami finishingnya kurang rapih dengan menyisakan sisa lem sealent di beberapa bagiannya.
Baca juga: Begini Cara Kerja Sistem Hybrid Toyota Innova Zenix, Pantas Kalau Jadi Irit Banget
3. Suspensi Belakang Menggunakan Torsion Beam
Hal yang disayangkan lainnya dari Toyota Kijang Innova Zenix yakni suspensi belakang.
Seperti yang terlihat pada gambar tersebut, untuk peredam kejutnya di bagian belakang mobil ini menggunakan suspensi berjeniskan torsion beam.
Secara kontruksi, suspensi ini tidak begitu rumit serta jauh lebih ringan dan kuat bila dibandingkan suspensi lainnya.
Merupakan hasil pengembangan dari suspensi jenis rigid, suspensi torsion beam memiliki keterbatasan dalam mengatur sisi chamber roda, dan terasa lebih bergoyang ketika melewati jalan berlubang.
Padahal jika melihat Wuling Cortez, mobil yang juga bermain di segmen Medium MPV ini untuk tipe L menggunakan suspensi independen di belakang.
Secara teknis, jenis independet suspension ketika melewati jalanan berlubang suspensi model itu pada salah satu roda akan bergerak secara bebas naik turun tanpa mempengaruhi roda lainnya, alhasil kenyamanan penumpang di dalam kabin bisa lebih terjaga.
Selain itu suspensi indpenden mampu meredam guncangan lebih baik disaat melewati jalan berlubang dan tidak membuat mobil terasa “glodakan”.
4. Tidak Cocok Menggunakan BBM dengan RON di Bawah 92
Disampaikan Anton Jimny, Kijang Innova Zenix tidak cocok menggunakan BBM dengan RON di bawah 92 terkait rasio kompresi mesin yang dimiliki.
Seperti yang diketahui, varian mesin bensinnya mempunyai rasio kompresi 13,0 : 1, sedangkan untuk versi hybridnya berrasio kompresi 14,0 : 1.
Mengacu pada data ini, jenis BBM untuk Innova Zenix disarankan Pertamax atau Pertamax Turbod dari Pertamina, Shell Super atau V-Power, Vivo 92 atau 95, serta BP 92 amupun BP Ultimate.
Walau begitu, meski diharuskan untuk menggunakan BBM di atas RON 92, untuk konsumsi bahan bakarnya Kijang Innova Zenix terbilang irit.
Seperti yang dikatakan Anton, untuk mesin bensin biasa mobil ini dapat menempuh jarak 15 km/liter dan konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid bisa mencpaai 21 km/liter.
Baca juga: Setelah Innova Zenix, Toyota Indonesia Mau Bikin Mobil Hybrid Lain yang Lebih Murah?
Kesimpulan
Punya desain yang terlihat lebih elegan, penggunaan konstruksi platform baru dengan wheelbase yang lebih panjang, tentu menjadikan Toyota Kijang Innova Zenix lebih nyaman dibanding Innova Reborn.
Terlebih lagi penyematan mesin baru dengan tambahan opsi teknologi hybrid, lantas kedapatan fitur Toyota Safety Sense (TSS), menambah poin uggulan dari Medium MPV yang sednag fenomenal ini.
Meski begitu, ada sejumlah hal yang wajib kalian perhatikan sebelum membeli Innova Zenix, untuk mengetahui sisi lain dari mobil tersebut.
Hal-hal ini mungkin bukan sebuah kekurangan, hanya parameter-parameter yang juga wajib diperhatikan saat nantinya kalian memiliki Inova Zenix untuk waktu yang lama.