Iman Bertumbuh dari Perjumpaan yang Dimakna

Iman Bertumbuh dari Perjumpaan yang Dimakna

ASKARA – Pengenalan saat perjumpaan selalu terlontar kata: Anda (anak) siapa? Bukan hanya nama sebagai identitas yg ditanya, tetapi juga berasal dr mana dan anaknya (keluarga) siapa?

Kekuatan pertemanan memang mudah menghasilkan relasi transaksional, namun semakin persahabatan itu mendalam nilainya pun menjadi lebih tinggi: perjumpaan itu mengubah, menghadirkan transformasi.

Demikian pula, Iman bertumbuh lewat perjumpaan. Perjumpaan awal adalah sentuhan orang tua lewat bahasa cinta: kasih sayang, kesetiaan, ketulusan, pemeliharaan, perlindungan, rasa hormat-taat, jujur, rendah hati, bersahaja.

Sebagaimana Tuhan Allah memperkenalkan diriNya melalui para Nabi: Nuh , Abraham, Musa, Yeremia dan banyak lagi.

Hubungan transformatif iman sgt kuat dikenali saat para murid berjumpa dengan Yesus. Melaui Yesus. Allah yang menjadi manusia tidak hanya bertransformasi scr fisik. Pesan dan ajaran Yesus pun menjadi narasi yang transformatif.

Lewat berbagai perumpamaan, perwahyuan Allah menjadi lebih mudah dilihat dan ditemukan sebagai bentuk KETELADANAN dan cara hidup yang dikehendaki Tuhan lewat seluruh hidup Yesus, Karena manifestasi kasih Allah itu sendiri berpuncak pada kematian dan kebangkitan Yesus.

Inilah inspirasi hidup yang tak lekang oleh perjalanan waktu sepanjang zaman. Mari hadirkan keteladanan sumber transformasi hidup setiap orang beriman.

Salam sehat berlimpah berkat.
+ Rm Yos Bintoro, Pr

Source link