Toyota Mau Bikin Mobil Hybrid Sejuta Umat?

Toyota Mau Bikin Mobil Hybrid Sejuta Umat?

mobil hybrid toyota

Lini mobil hybrid (Hybrid Electric Vehicle) Toyota saat ini semakin banyak. Bukan cuma yang dipasarkan secara global, namun juga yang sudah masuk ke Indonesia.

PT Toyota Astra Motor (TAM) tercatat sudah memiliki 21 model kendaraan elektrifikasi, baik HEV, Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), maupun Battery electric Vehicle (BEV).

Berikut ini lini kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus di Tanah Air baik hybrid maupun listrik:

  1. Yaris Cross HEV
  2. Corolla Cross HEV
  3. Altis HEV
  4. Camry HEV
  5. Prius HEV
  6. Innova Zenix HEV
  7. Alphard HEV
  8. Vellfire HEV
  9. RAV4 GR Sport PHEV
  10. BZ4X BEV
  11. LBX HEV 
  12. NX 350h
  13. NX 450h
  14. RX 350h
  15. RX 450h
  16. RX 500h
  17. UX 300e
  18. RZ 450e
  19. ES 300h
  20. LS 500h
  21. LM 350h

Walau ragam kendaraannya sudah cukup banyak, namun Toyota Indonesia tak mau berpuas hati. Masih ada rencana mereka untuk meluncurkan produk elektrifikasi yang lainnya.

“21 model tadi bukan yang terakhir tapi akan ada HEV baru lagi, PHEV baru lagi, dan juga BEV baru lagi. Tapi kapan, tentunya kita cari waktu-waktu yang tepat untuk itu semua,” sebut Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (23/7/2024).

Baca juga: Jangan Asal Didorong atau Derek Kalau Mobil Hybrid Mogok, Ini Alasannya

Toyota Tak Fokus Mobil Listrik

mobil hybrid toyota

Mobil listrik Toyota BZ4X

Lebih lanjut Anton juga menjelaskan tentang kampanye Toyota yang disebut “Beyond Zero”. Menurut dia, ini adalah langkah pabrikan untuk menuju target emisi nol karbon di indonesia. 

“Tidak perlu punya mobil BEV untuk bisa berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Karena semua orang bisa berbuat untuk pencapaian emisi nol karbon,” sebut dia.

Ia menuturkan, keberadaan kendaraan bermesin bakar internal (ICE/Internal Combustion Engine) tidak bisa dipungkiri akan tetap ada hingga beberapa tahun ke depan.

Bahkan kata dia, di daerah-daerah di luar Pulau Jawa seperti di Medan, bahkan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) sangat jarang, bahkan hampir belum ada kendaraan BEV yang digunakan sehari-hari disana.

Karena itulah, keberadaan mobil ICE akan tetap ada, namun pilihannya adalah bagaimana bisa membuat mobil yang masih membutuhkan bahan bakar fosil ini tetap memberikan kepada masyarakat, opsi untuk lebih melestarikan lingkungan.

mobil hybrid toyota

Toyota Innova Zenix Hybrid berbahan bioethanol

Diantaranya dengan menghadirkan program mobil murah ramah lingkungan (LCGC), kemudian mobil bermesin hybrid dengan bantuan motor dan baterai electric, atau kendaraan yang menggunakan bahan bakar nabati.

Khusus untuk kendaraan berbahan bakar sari pati nabati, ia juga menjelaskan kalau saat ini Toyota sudah memulai langkah peralihan konversi kendaraan flexy fuel.

Misalnya yang sudah diterapkan pada Toyota Fortuner berbahan bakar bioetanol yang berasal dari sari nabati seperti minyak tebu, singkong, atau kelapa.

Bahkan pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Toyota juga memajang mobil konsep Toyota Innova Zenix Flexy Fuel yang memakai teknologi hybrid (HEV) dan mesin bensinnya menggunakan bioetanol.

“Hasil penelitian internal kami memperlihatkan, untuk bahan bakar Pertalite yang beralih ke bioetanol bisa mengurangi emisi karbon 10-20 persen. Ini belum ditambah teknologi HEV yang bisa makin menekan konsumsi bahan bakar. Itu membuktikan sistem flexy fuel ini bisa dikombinasikan dengan hybrid,” jelas Anton.

Kemudian buat masyarakat yang tidak bisa membeli mobil juga jangan khawatir tak mampu menyumbang untuk pelestarian lingkungan. Sebab menurut Anton, kalangan masyarakat kurang mampu ini tetap bisa melakukan hal positif lainnya seperti menanam mangrove atau tidak membuang sampah sembarangan.

“Intinya ini bukan tentang EV atau punya mobil EV, tapi bagaimana aksi kita bersama untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia,” tegas dia.

Baca juga: Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangan Mobil Hybrid, Dianggap Paling Ideal untuk Indonesia

Pertamina Sudah Punya BBM Campuran Bioetanol

mobil hybrid toyota

Ketersediaan BBM sudah ada

Selain Toyota yang sudah mulai melakukan studi penggunaan bioetanol, Pertamina juga sebenarnya telah menyediakan bahan bakar nabati ini.

Langkah ini merupakan upaya produsen BBM plat merah itu untuk merealisasikan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 12 Tahun 2015 yang disahkan Presiden Joko Widodo.

Disitu tertulis penggunaan Bioetanol E5 yang merupakan formulasi antara 95 persen BBM jenis Pertamax 95 dari Pertamina, dengan kandungan etanol sebesar 5 persen.

Bahan bakar ini direkomendasikan bagi kendaraan dengan mesin bensin berrasio kompresi 10:1 hingga 11:1.

Campuran dari Bioetanol dan Pertamax dengan octane number (RON) 95, maka Pertamax 95 diklaim akan membuat konsumsi BBM jadi lebih hemat sampai 15,8 persen.

Baca juga: Chery Akan Bawa Mobil Hybrid di Indonesia, Tiggo 8 Pro PHEV?

Insentif Mobil Hybrid Sebaiknya Segera Direalisasikan

mobil hybrid toyota

Toyota Prius HEV

Menyinggung soal kendaraan elektrifikasi jenis HEV, Anton juga berharap jika pemerintah Indonesia bisa segera merealisasikan insentif pajak kendaraan bermotor untuk jenis mobil hybrid sebagaimana yang telah diterapkan pada mobil listrik dan motor listrik.

Ia menyebut, dengan adanya insentif mobil hybrid ini diharapkan banderol dari kendaraan berteknologi HEV itu bisa lebih murah lagi di Indonesia. Sebagaimana yang telah diterapkan di beberapa negara tetangga, seperti Thailand.

Dirinya menceritakan, harga Toyota Yaris Cross HEV di Negeri Gajah Putih itu jika dikalkulasikan dengan mata uang rupiah, maka nilainya kira-kira setara Rp 300 jutaan. Ini jauh lebih murah ketimbang harga Toyota Yaris Cross hybrid di Indonesia yang mencapai Rp 450 jutaan.

“Berkat insentif itu selisih harga mobil hybrid dengan yang ICE sangat jauh, dan ini cukup sukses membuat konsumen beralih ke hybrid,” jelas Anton.

Karena itulah dirinya menuturkan Toyota berharap agar pemerintah bisa memberikan insentif mobil hybrid yang jelas bisa ikut menekan emisi karbon di Indonesia.

mobil hybrid toyota

Konsumsi BBM Toyota Yaris Cross HEV bisa sampai 31 km/liter

“Berikanlah insentif kepada produk-produk yang bisa mengurangi emisi, dan berikan insentif untuk produk-produk yang diproduksi dalam negeri bukan produk impor. Intinya pemerintah tetap memberikan insentif tanpa melupakan BEV,” jelas dia.

Dirinya tak menampik kalau Toyota selaku pabrikan otomotif, juga membutuhkan kebijakan-kebijakan strategis untuk mendukung ekosistem kendaraan-kendaraan yang lebih ramah lingkungan selain BEV.

Pabrikan, sebutnya, butuh dukungan dari pemerintah supaya bisa memproduksi mobil dengan harga yang lebih kompetitif lagi. Karena biar bagaimanapun ada biaya produksi tambahan termasuk biaya baterai yang bisa lebih mahal daripada mobil ICE.

“Mungkin nantinya akan ada mobil sejuta umat kita yang pakai HEV,” tutup Anton membocorkan rencana Toyota untuk kendaraan elektrifikasi mereka di Indonesia. 

@autofun.indonesia Antara mobil listrik dan hybrid, kalian lebih condong ke mana? #mobilbaru #reviewmobil #mobillistrik #mobilhybrid #hybrid ♬ Astringent and nimble electric piano jazz (1017112) – Doggie Jazz

Source link