Bukan cuma mobil full listrik, Hyundai EREV (Extended Range Electric Vehicle) juga sedang dipersiapkan, termasuk mobil hybrid.
Permintaan mobil Battery Electric Vehicle (BEV) secara global saat ini tengah lesu. Untuk kembali meningkatkan gairah permintaan di sektor kendaraan listrik, memajukan teknologi baterai dan kendaraan otonom, Hyundai Motor Company menyelenggarakan CEO Investor Day 2024 yang diselenggarakan pada Rabu (28/8).
Mengusung tajuk ‘Hyundai Way’, berbagai strategi direncanakan untuk meningkatkan tren penjualan global kendaraan elektrifikasi dalam jangka waktu menengah dan panjang. Salah satu rencananya menghadirkan berbagai lini model terbaru mobil hybrid hingga EREV (Extended Range Electric Vehicle).
“Dengan strategi Hyundai Way, kami akan merespons pasar dengan cepat dan fleksibel, memungkinkan kami untuk tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu dan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi,” ujar Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company.
Sebagai salah satu bentuk strategi, Hyundai Motor sedang mengembangkan model EREV baru. EREV baru ini akan menggabungkan keunggulan mesin pembakaran internal (ICE) dan EV.
Hyundai Motor telah mengembangkan sistem powertrain dan power electronics (PT/PE) yang unik, memungkinkan penggerak empat roda dengan penerapan dua motor. Operasi ini sepenuhnya menggunakan tenaga listrik, mirip dengan EV, dengan mesin yang digunakan hanya untuk mengisi daya baterai.
Teknologi EREV yang akan disematkan pada model baru Hyundai nantinya ini memaksimalkan penggunaan mesin dengan mengurangi kapasitas baterai yang berbiaya tinggi. EREV ini memberikan pengalaman berkendara mirip seperti mobil EV yang memungkinkan konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik secara lebih cepat.
Hyundai beranggapan dengan kehadiran model EREV baru nantinya menawarkan daya saing harga dibandingkan dengan EV melalui optimalisasi kapasitas baterai, dan memungkinkan pengisian bahan bakar serta pengisian daya tanpa rasa cemas. Model EREV nantinya menawarkan jangkauan berkendara lebih dari 900 km ketika baterai terisi penuh yang berfungsi sebagai jembatan penting menuju elektrifikasi.
Baca juga: Ragam Mobil Listrik Hyundai di Indonesia, Kona Electric yang Paling Murah
Mobil EREV Hyundai Mulai Diproduksi Massal pada 2026
Sebagai bentuk upaya kembali menggairahkan permintaan mobil listrik global, Hyundai Motor berencana untuk memulai produksi massal EREV baru di Amerika Utara dan China pada akhir 2026, dengan dimulainya penjualan pada 2027.
Di pasar Amerika Utara, perusahaan akan meluncurkan model SUV kelas D dari merek Hyundai dan Genesis untuk memenuhi sisa permintaan mesin pembakaran internal, dengan target lebih dari 80.000 unit.
Di China, dimana daya saing harga sangat penting di pasar mobil ramah lingkungan, Hyundai Motor berencana untuk merespons dengan menggunakan platform segmen C yang ekonomis, dengan target lebih dari 30.000 unit. Perusahaan juga akan meninjau rencana ekspansi lebih lanjut sesuai dengan kondisi pasar di masa depan.
Hyundai memiliki tujuan untuk mengatasi perlambatan EV dengan memperluas penawaran hybrid dan EREV baru serta secara bertahap meningkatkan model EV menjelang 2030, ketika pemulihan permintaan EV diharapkan. Hyundai Motor bertujuan untuk membangun lineup lengkap EV, dari EV terjangkau hingga model mewah dan berkinerja tinggi, serta meluncurkan 21 model pada 2030 untuk memberikan beragam opsi kepada konsumen.
Hyundai Motor telah memperkuat posisinya di pasar EV dengan lineup EV Ioniq yang ditujukan untuk produksi massal. Melalui ekspansi lineup EV di merek luxury Genesis, perusahaan akan terus mempertahankan nilai merek luxury yang telah dibangun di pasar ICE.
Dimulai dengan GV60 Magma Concept yang diperkenalkan di New York pada Maret lalu, Hyundai Motor akan membuka babak baru dalam sektor high-performance luxury dengan menyediakan model-model berkinerja tinggi yang memaksimalkan kualitas dan performa.
Merek N akan terus memperluas segmen high-performance EV, memungkinkan perusahaan untuk lebih meningkatkan daya saing kuatnya dalam teknologi inti EV.
Padai era EV, Hyundai Motor telah menunjukkan ekspansi lineup yang tercepat, tidak hanya untuk merek massal tetapi juga untuk model luxury dan high-performance. Dengan memanfaatkan teknologi kelas atas dan komitmen terhadap inovasi, Hyundai Motor akan terus mempersiapkan era elektrifikasi ke depan dan memimpin pasar EV.
Baca juga: Mau Rilis All New Santa Fe 2024, Hyundai Bersyukur Tak Jadi Ada Insentif Mobil Hybrid
Hyundai Bersiap Hadirkan Sistem Hybrid TMED-II Generasi Terbaru
Di pasar hybrid, Hyundai Motor telah berada di garis depan selama bertahun-tahun dengan sistem hybrid TMED yang dimiliknya. Hyundai ingin memanfaatkan keahliannya untuk semakin memperkuat posisinya di pasar hybrid melalui strategi Hyundai Dynamic Capabilities yang baru, yaitu respons fleksibel terhadap pasar yang didasarkan pada kemampuan inti.
Melalui strategi ini, perusahaan akan memperluas penerapan sistem hybrid di luar mobil berukuran compact dan sedang ke kendaraan kecil, besar, dan mewah, sehingga perusahaan dapat secara efektif menggandakan jangkauan saat ini dari tujuh menjadi 14 model.
Ekspansi ini tidak hanya mencakup kendaraan Hyundai, tetapi juga merek luxury-nya, Genesis, yang akan menawarkan opsi hybrid untuk semua model, kecuali untuk model yang sepenuhnya listrik.
Untuk menghadirkan mobil hybrid dengan teknologi lebih maju, Hyundai berencana memperkenalkan sistem TMED-II generasi berikutnya. Versi yang ditingkatkan dari sistem hybrid yang ada ini telah mencapai tingkat daya saing tertinggi di dunia dengan secara signifikan, yang meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar lebih baik.
Teknologi ini dijadwalkan sudah bisa diterapkan ke dalam produknya yang mulai diporukdi pada Januari 2025. Kendaraan hybrid masa depan akan dilengkapi dengan teknologi premium seperti smart regenerative braking dan V2L.
Berbekal kemampuan hybrid yang ditingkatkan, Hyundai Motor bertujuan meningkatkan penjualan kendaraan hybrid secara signifikan. Pada 2028, target penjualan adalah 1,33 juta unit, meningkat lebih dari 40% dari rencana penjualan global dari tahun sebelumnya.
Perusahaan memperkirakan lonjakan permintaan hybrid, terutama di Amerika Utara, dimana mereka berencana meningkatkan volume kendaraan hybrid menjadi 690.000 unit pada 2030. Hyundai akan menyesuaikan ekspansi penjualan hybrid untuk memenuhi permintaan di setiap wilayah, termasuk Korea dan Eropa.
Untuk memfasilitasi rencana ambisius ini, Hyundai Motor telah mengamankan sistem produksi yang fleksibel dan jaringan pasokan suku cadang, memanfaatkan sepenuhnya pabrik global utama serta memperkenalkan model hybrid, yang menghasilkan pengurangan biaya dan peningkatan profitabilitas.
Hyundai juga berencana untuk memproduksi kendaraan hybrid di Hyundai Motor Group Metaplant America (HMGMA) di Georgia, AS, bersama model EV khusus mereka, termasuk Ioniq 5 dan Ioniq 9. Strategi ini akan memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat pasar Amerika Utara, yang saat ini menghadapi kekurangan pasokan hybrid, dan meningkatkan efisiensi operasional pabrik.
Baca juga: Maaf, SPKLU Hyundai Tak Bisa Lagi Dipakai Mobil Listrik Merek Lain