Barcelona asuhan Hansi Flick siap menyambut musim ke-21 berturut-turut di Liga Champions, dan sosok Lamine Yamal akan jadi pivot utama.
Sejak menjadi juara Liga Champions pada tahun 2015, Barca hanya sekali lolos dari perempat final, sebuah perjalanan yang mencakup dua kali tersingkir dari babak penyisihan grup pada tahun 2021 dan 2022.
Itu sangat kontras dengan rekor yang mereka miliki selama tahun-tahun kejayaan klub, mencapai setidaknya semifinal 10 kali dalam 15 musim antara 1999 dan 2015.
Monaco mungkin juga bukan lawan pembuka yang ideal, mengingat Barca hanya menang dalam dua dari sembilan kunjungan terakhir mereka ke Prancis, salah satunya di PSG musim lalu sebelum kalah dalam pertandingan perempat final.
Namun, penampilan impresif Lamine Yamal dalam beberapa laga terakhir bakal jadi senjata utama.