JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Muhammad Husni, mengusulkan agar kearifan lokal “Smong” dari Kepulauan Simeulue, Aceh, dijadikan contoh dalam mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada penutupan rangkaian kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 di Banda Aceh, Kamis (10/10/2024).
“Di Aceh, terutama di Simeulue, ada kearifan lokal yang dikenal sebagai ‘Smong’, yang dapat diimplementasikan sebagai pembelajaran mitigasi bencana,” ujar Husni.
Husni menyoroti efektivitas “Smong” yang merupakan kearifan lokal masyarakat Simeulue dalam menghadapi bencana. Ia mencontohkan, ketika terjadi tsunami di Aceh 20 tahun lalu, jumlah korban jiwa di Simeulue sangat sedikit—hanya tujuh orang—karena masyarakat telah memiliki pemahaman yang kuat tentang mitigasi bencana ini.
“Ketika air laut surut, masyarakat Simeulue sudah menyadari bahwa ombak besar akan datang, ini adalah pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi,” tambahnya.
Husni berharap agar kearifan lokal ini tidak hanya menjadi pengetahuan di Simeulue, tetapi dapat disosialisasikan ke seluruh Indonesia. “Mudah-mudahan ini bisa kita implementasikan di wilayah lain di seluruh Indonesia. Gubernur Aceh juga harus menjadi contoh dalam sosialisasi mitigasi bencana dengan mengedukasi masyarakat tentang ‘Smong’,” tuturnya.
