JAKARTA, Fraksigerindra.id — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali mengimbau pejabat negara untuk mengurangi perjalanan ke luar negeri dan fokus pada kerja nyata di dalam negeri. Dalam acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang digelar di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (2/11), Prabowo menekankan pentingnya aksi konkret di lapangan daripada kegiatan seminar dan kunjungan kerja (kunker) yang menurutnya sudah tidak terlalu diperlukan.
Prabowo menilai bahwa jajaran pejabat, termasuk para menteri, sudah cukup memahami permasalahan yang dihadapi bangsa saat ini sehingga kegiatan studi banding ke luar negeri dinilai kurang relevan. “Kurangi seminar, apalagi kunker. Studi banding, mau studi apa lagi, lho? Kalian sudah tahu masalahnya, enggak usah terlalu banyak studi-studi,” ujarnya.
Meskipun demikian, Prabowo menyadari bahwa penerapan kebijakan ini tidak selalu mudah, terutama bagi para ketua partai politik. Ia membagikan pengalaman pribadinya tentang kesulitan menegakkan larangan ini di lingkungan Partai Gerindra.
Prabowo mengungkapkan, beberapa tahun lalu, lima anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Partai Gerindra di salah satu daerah di Indonesia bagian timur mendatanginya untuk meminta izin melakukan studi banding ke luar negeri. Padahal, saat itu Partai Gerindra telah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi perjalanan luar negeri bagi para anggotanya.
“Saat itu, datang perwakilan dari beberapa kabupaten. Saya enggak sebut daerahnya, tapi sebelah timur dari Banyuwangi,” kata Prabowo, menceritakan kembali pertemuan tersebut. “Mereka bilang, ‘Pak, kami mohon izin karena seumur hidup kami belum pernah keluar negeri, Pak’,” lanjut Prabowo menirukan permintaan dari anggota DPRD tersebut.
Imbauan Prabowo ini menekankan pentingnya efisiensi dan pemanfaatan anggaran negara dengan lebih bijak, agar lebih difokuskan pada upaya untuk langsung menyelesaikan masalah di dalam