Bali merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia yang mencatatkan 13,5 juta kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada tahun 2023. Sektor pariwisata memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Bali, mencapai sekitar 60 persen. Namun, untuk meningkatkan keberlanjutan dan pemerataan ekonomi di Pulau Dewata, dorongan untuk mengembangkan potensi ekonomi lainnya pun muncul.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Wihadi Wiyanto, menyoroti pentingnya diversifikasi ekonomi Bali. Ia menilai bahwa Pemerintah Provinsi Bali memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor lain di luar pariwisata, terutama melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UMKM). Bali memiliki lebih dari 60.000 pelaku UMKM yang memiliki potensi besar dalam mendukung ekonomi lokal.
Dukungan terhadap UMKM dan ekonomi kreatif di Bali bukan hanya akan memperkuat daya saing, tetapi juga memberikan solusi untuk pemerataan ekonomi. Wihadi menekankan pentingnya alokasi dana yang tepat sasaran untuk sektor UMKM, karena hal tersebut dapat memberikan dampak positif yang luar biasa bagi perekonomian Bali. Diharapkan dengan pertumbuhan UMKM, tercipta lapangan kerja baru, daya saing produk lokal meningkat, dan akses pasar diperluas hingga ke kancah global.
Pemerintah diharapkan memberikan dukungan lebih besar kepada sektor UMKM, baik melalui kebijakan maupun pendanaan yang mendukung pelaku usaha kecil. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan Bali terhadap sektor pariwisata, sambil mendukung pemerataan kesejahteraan masyarakat setempat.