Presiden Prabowo Subianto menyerukan kepada pejabat di berbagai kementerian, lembaga pemerintah, dan kepala daerah untuk menghemat biaya dalam perjalanan resmi dan acara seperti seminar. Dalam acara Resepsi Tanwir dan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-112 Muhammadiyah dengan tema “Membawa Kemakmuran bagi Semua” di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/12), Prabowo menyarankan pengurangan pengeluaran perjalanan ke luar negeri hingga 50%. Dia memperkirakan anggaran perjalanan saat ini mencapai sekitar USD 3 miliar atau IDR 47,8 triliun setiap tahun.
“Para menteri, mari berpuasa selama lima tahun. Jika kita dapat menghemat USD 1,5 miliar hanya dari pengeluaran perjalanan selama lima tahun, bayangkan apa yang bisa kita capai,” kata Prabowo. Menurutnya, penghematan tersebut bisa signifikan mengurangi pengeluaran anggaran negara (APBN), memungkinkan dana dialihkan ke proyek-proyek penting seperti pembangunan bendungan, perbaikan sekolah, dan pendanaan program Makanan Bergizi Gratis.
“Jika kita bisa memotong pengeluaran ini, kita bisa menghemat IDR 15 triliun. Itu sudah cukup untuk membangun beberapa bendungan dan memperbaiki banyak sekolah dasar,” tegas Prabowo. Dia juga mendorong para pemimpin daerah di NTT untuk mengadopsi tata kelola yang ketat, efisien, dan berorientasi pada hasil yang fokus pada prioritas nasional.
“Saya mendesak para kepala daerah yang terpilih untuk ketat, efisien, dan memprioritaskan belanja kritis yang langsung bermanfaat bagi rakyat,” ujar Prabowo. Prabowo menyoroti tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, termasuk kekurangan hunian bagi keluarga berpendapatan rendah dan individu muda.
“Saya tahu kesulitan yang dihadapi masyarakat kita. Banyak hambatan hukum – saya sadar. Apa solusinya? Rakyat membutuhkan rumah yang terjangkau; bukan seminar tak berujung tentang jenis atau angka rumah. Mereka membutuhkan tindakan sekarang,” lanjut Prabowo.