“Prediksi Penjualan Otomotif di Bawah 1 Juta hingga 2024”

“Prediksi Penjualan Otomotif di Bawah 1 Juta hingga 2024”

Industri otomotif roda empat di Indonesia sedang mengalami tantangan, seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan menjadi 850 ribu unit hingga akhir tahun 2024 dari target semula 1,1 juta unit. Penurunan target penjualan ini menimbulkan kekhawatiran karena penjualan mobil di Indonesia sebelumnya mencapai satu juta unit selama kurang lebih satu dekade. Meskipun demikian, Ketua Tim Kerja Industri Alat Transportasi Darat Non Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) menaruh harapan pada pasar Indonesia yang terus berkembang pesat.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Industri, pasar Indonesia memiliki potensi besar dengan market share sebesar 30 persen di ASEAN. Meskipun penjualan kendaraan mengalami stagnasi, industri otomotif masih mengalami pertumbuhan yang cerah. Dukungan juga datang dari pemerintah dengan memberikan insentif untuk kendaraan listrik serta strategi lain untuk mengatasi tantangan dalam industri otomotif.

Pemerintah juga memberikan relaksasi dan insentif untuk kendaraan ramah lingkungan seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV) untuk menurunkan harga kendaraan agar lebih terjangkau. Upaya untuk mendorong industri otomotif juga dilakukan melalui pengembangan kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) guna memperluas basis konsumen.

Industri otomotif juga perlu ikut berperan, dengan produsen kendaraan perlu mempertimbangkan untuk memperluas portofolio produk, termasuk kendaraan listrik, hybrid, dan biofuel. Selain itu, produsen perlu memproduksi kendaraan sesuai dengan kebutuhan pasar di luar Jawa, mengingat pergeseran permintaan kendaraan dari Jawa-Bali ke wilayah luar Jawa. Program kampanye bangga buatan Indonesia juga perlu ditingkatkan untuk meningkatkan preferensi masyarakat terhadap kendaraan buatan dalam negeri, terutama di segmen menengah dan entry-level.