Aksi para oknum yang ngotot menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU menuai kecaman dari mantan petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mantan Ketua PBNU periode 1999-2009, Dr. Andi Jamaro Dulung, menilai tindakan tersebut telah melampaui batas. Ia mengaitkan tindakan para oknum tersebut dengan ‘Kelompok Kriminal Bersorban’ di NU, mirip dengan ‘Kelompok Kriminal Bersenjata’ di Papua. Menurut AJD, kelompok di Papua bertujuan untuk merdeka, sedangkan diduga kelompok di NU bertujuan memecah belah warga NU dan mengambil alih kepemimpinan secara inkonstitusional.
AJD, yang juga merupakan mantan Dansatkornas Banser era Gus Dur, menegaskan bahwa kedua kelompok tersebut dianggap berbuat “kriminal” karena melanggar ketentuan hukum yang berlaku. Mereka dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan, dan AJD menyerukan agar keduanya kembali pada jalur yang benar. Sebelumnya, beredar informasi tentang Pra-Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) yang direncanakan pada 17 Desember 2024. Pra-MLB ini dijadwalkan sebagai tahapan menuju MLB untuk mematangkan dan memutuskan rumusan pelaksanaan MLB. Acara ini diharapkan bisa konsolidasi para pihak dengan mengusung tema “Evaluasi Kinerja PBNU masa khidmat 2022-2027, seberapa mendesak MLB NU?”.