Prabowo Subianto: Light Sentences for Corruption of Trillions – An Injustice!

Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap hukuman ringan yang diberikan dalam kasus-kasus korupsi yang menyebabkan negara kehilangan ratusan triliun rupiah. Beliau menegaskan bahwa hukuman yang terlalu lunak seperti itu merusak rasa keadilan publik dan meminta yudikatif untuk mengambil tindakan korektif. Prabowo memberikan kritik tajam saat berbicara dalam Rapat Pembangunan Nasional (Musrembangnas) untuk Rencana Pembangunan Nasional Menengah 2025 di gedung Bappenas pada hari Senin (30 Desember), dan menekankan perlunya para pejabat pemerintah dan penegak hukum untuk merefleksi dan mengatasi kekurangan sistemik. Di bawah kepemimpinannya, Prabowo mengulang komitmennya untuk pemerintahan yang bersih tanpa korupsi, inflasi anggaran, dan praktik lain yang merugikan negara. Dengan keyakinan bahwa dengan pemerintahan yang bersih dan penegakan hukum yang kuat, pendapatan negara dapat dikelola secara efektif untuk pembangunan nasional. Semua tingkat pejabat harus mengakhiri budaya penggelembungan anggaran dan praktik markup yang merupakan bentuk korupsi dan pencurian dari rakyat. Allah menginginkan, jika kita mengelola semua dengan baik, pendapatan negara akan meningkat.