Pemerintah Berkomitmen untuk Merayakan Ramadan 1446 H Dengan Damai dan Nyaman
Pemerintah berkomitmen untuk memberikan kedamaian dan kenyamanan bagi rakyat selama Ramadan 1446 Hijri. Sejumlah kebijakan telah diterapkan, mulai dari operasi pasar makanan, hingga persiapan kegiatan mudik Lebaran 2025 yang nyaman untuk seluruh masyarakat.
Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden, Adita Irawati, “Ramadan telah tiba. Ramadan yang tenang dan menyenangkan, itulah harapan pemerintah. Ini berarti bahwa segala sesuatunya harus berlangsung dalam suasana yang aman dan nyaman.” Ia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan sejumlah stimulus bagi rakyat untuk menyambut Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Stimulus pangan sudah berjalan, dalam bentuk operasi pasar untuk sejumlah bahan makanan di berbagai daerah.
Operasi pasar melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Badan Ketahanan Pangan (Bapenas), Satgas Pangan, serta sejumlah BUMN yang terlibat dalam bidang pangan dan logistik. Operasi pasar berlangsung dari 24 Februari hingga 28 Maret 2025 di 215 titik di Jawa dan 110 titik di luar Jawa, dengan target ekspansi 4.500 outlet.
“Sejumlah kementerian dan lembaga bekerjasama untuk melaksanakan operasi pasar guna menstabilkan harga. Bahkan, bahan-bahan makanan seperti minyak, gula, dan daging kerbau, melalui operasi pasar dijual dengan harga lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET),” tambah Adita.
Pemerintah daerah di beberapa wilayah juga memastikan ketersediaan sejumlah bahan makanan, seperti beras, minyak, gula, daging beku, dan bawang bombay, mencukupi hingga Mei 2025. “Hanya masalah bagaimana kita mengamankan saluran distribusi, agar tidak ada kekurangan selama momen penting Ramadan dan Idul Fitri,” katanya.
Selanjutnya, menjelang Idul Fitri, kebanyakan warga melakukan perjalanan mudik. Untuk memastikan mudik tetap tenang dan menyenangkan, Kementerian Perhubungan bersama kementerian dan lembaga terkait telah memeriksa kesiapan transportasi umum di berbagai titik transportasi.
Selain itu, untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang potensial dalam semua jenis transportasi, termasuk darat, laut, udara, dan kereta api, akan dikeluarkan surat keputusan bersama antara Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Korlantas Polri untuk pengaturan lalu lintas selama periode mudik. Sejumlah operator transportasi juga akan memberikan harga khusus dengan diskon tertentu. Demikian pula, di jalan tol, tarif tol akan didiskon dalam periode tertentu di sejumlah jalan tol.
Namun, selain persiapan dan stimulus yang beragam untuk memudahkan transportasi mudik, pemerintah juga mendorong agar masyarakat pulang lebih awal, untuk menghindari kemacetan akibat lalu lintas padat di tanggal-tanggal tertentu sebelum dan sesudah Lebaran. Untuk alasan ini, bekerja dan belajar dari mana saja dengan konsep Fleksibel Working Arrangement (FWA) merupakan pilihan. “Untuk FWA ini, Kementerian PAN-RB sedang menyiapkan aturan sebagai referensi bagi Aparatur Sipil Negara untuk melaksanakannya,” jelas Adita.
“Tidak hanya ASN, pegawai di perusahaan swasta juga didorong untuk menerapkan kebijakan internal masing-masing untuk pelaksanaan FWA bagi sebagian pegawai yang memungkinkan,” tambah Adita.
Sumber: Kantor Komunikasi Presiden (KPCO)