Prabowo: Mengapa Mengambil Aset Koruptor Adil dan Pantas

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, secara tegas menyatakan penolakannya terhadap korupsi, dengan mengatakan bahwa sangat tepat bagi negara untuk menyita aset para koruptor—namun dengan menekankan bahwa hal tersebut harus dilakukan secara adil. “Posisi saya adalah: kembalikan apa yang telah kamu curi! Kerugian yang kamu sebabkan pada negara harus dikembalikan. Itulah mengapa wajar bagi negara untuk menyita aset mereka,” ungkap Prabowo dalam sebuah wawancara eksklusif dengan sekelompok jurnalis di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, yang disiarkan pada Senin malam (7 April).

Namun, Prabowo menekankan pentingnya keadilan ketika membahas keluarga dari para koruptor yang telah divonis. “Kita harus adil kepada anak-anak dan pasangan mereka. Misalnya, jika seseorang memiliki aset sebelum menjabat dalam pemerintahan, apakah adil untuk menyita aset tersebut? Dan bagaimana dengan anak-anak—haruskah mereka memikul dosa orang tua mereka? Ini adalah hal-hal yang seharusnya dievaluasi oleh pakar hukum,” tambahnya.

Prabowo juga mengekspresikan frustrasi yang mendalam terhadap pejabat korup, menggambarkan tindakan mereka sebagai bentuk perampokan yang legal. “Bukan hanya masyarakat yang marah—saya juga marah. Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun ini masih terjadi. Ini adalah perampokan yang tersembunyi sebagai legalitas. Jika kita menggali lebih dalam, terkadang tidak terlihat adanya pelanggaran,” jelas Prabowo.

Ia menekankan perlunya tindakan tegas yang menciptakan efek jera yang kuat. Untuk alasan ini, ia mengatakan telah memerintahkan lembaga penegak hukum untuk mengajukan banding terhadap putusan yang dianggap terlalu ringan dan dianggap merusak keadilan. Dalam beberapa kasus, katanya, pendekatan ini telah terbukti efektif.

“Para koruptor ini berpikir bahwa mereka bisa menyelesaikan masalah dengan uang. ‘Baiklah, saya akan ditangkap, dibawa ke pengadilan, menjalani enam tahun penjara. Saya akan menjalani tiga tahun dan bebas lebih awal. Mungkin saya akan memberi suap kepada petugas ini atau itu. Mungkin saya bahkan bisa keluar setiap beberapa hari.’ Begitulah pola pikir mereka,” papar Prabowo.

Source link