Sumba Barat Daya, NTT, adalah tempat di mana program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya menyehatkan ratusan anak sekolah dan ibu hamil tetapi juga menghidupkan ekonomi lokal secara perlahan. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tambolaka memastikan semua kebutuhan dapur dipasok dari wilayah sendiri, dengan menggunakan bahan baku makanan lokal seperti dari petani, peternak, dan pengusaha lokal di Kabupaten Sumba Barat Daya. Langkah ini bukan hanya keputusan logistik, tetapi strategi pemberdayaan yang melibatkan kolaborasi dengan pemerintah desa dan dinas terkait untuk memotivasi petani.
Dapur SPPG menjadi pasaran yang jelas bagi hasil tani dan ternak lokal di daerah, sementara tenaga kerja 47 karyawan Dapur SPPG semuanya berasal dari penduduk lokal. Pemasok bahan pokok juga berasal dari pengusaha lokal, meskipun belum semua dapat memenuhi kebutuhan dalam skala besar. Program MBG diharapkan dapat menjadi motor ekonomi desa, meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah tersebut. Christian, Kepala SPPG Tambolaka, berharap agar anggaran untuk MBG tetap berputar di daerah, menjaganya tetap berada dalam sirkulasi ekonomi lokal.
Program MBG di Sumba Barat Daya bukan hanya tentang pemberian makan gratis, tapi juga merupakan kisah gotong royong yang melibatkan semua lapisan masyarakat dari petani hingga dapur, dari dapur ke piring anak-anak dan ibu hamil. Semangat lokal untuk saling bantu dan saling kuatkan menjadi inti dari keberhasilan program ini. Langkah ke depan sudah disusun untuk terus mendukung dan memberdayakan petani serta masyarakat lokal, sehingga ekonomi di daerah tersebut terus meningkat dan berkembang.