Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengkritik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atas ketidakefisiensian dan ketergantungan pada suntikan modal pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), dengan alasan bahwa praktik tersebut menghambat pembangunan infrastruktur nasional. Prabowo menegaskan bahwa saatnya bagi pemerintah untuk melibatkan lebih banyak perusahaan sektor swasta—baik dalam negeri maupun internasional—dalam membangun infrastruktur nasional, dengan menyebut pendekatan modern dan efisiensi mereka. Beliau juga menyatakan perlunya iklim investasi yang ramah dan mudah untuk menarik investasi swasta. Pemerintah pun telah meluncurkan Danantara, lembaga investasi kedaulatan Indonesia, untuk mendukung proyek infrastruktur strategis. Prabowo menjamin investor asing bahwa mereka tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Indonesia, karena pemerintah akan aktif terlibat dalam proyek dengan kontribusi keuangan nyata, bukan hanya saham kosong. Fokusnya adalah memastikan bahwa kolaborasi dengan investor swasta atau asing dilakukan dengan keyakinan, di mana pemerintah akan berinvestasi dengan sejumlah persentase yang signifikan. Hal ini diharapkan dapat memberikan jaminan kepada mitra asing.
Prabowo Calls for Efficient Partnerships in State-Owned Enterprises
Read Also
Recommendation for You
Brussels – Setelah melalui proses negosiasi selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai…
Brussels, July 14, 2025 — After a decade-long negotiation process, Indonesia and the European Union…
Brussels – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan apresiasi langsung atas kepemimpinan Presiden…
Brussels, July 14, 2025 — European Commission President Ursula von der Leyen expressed her appreciation…
Brussels – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen…
Brussels, 14 July 2025 — President of the Republic of Indonesia, Prabowo Subianto, and President…