Prabowo and Malaysian PM Fast-Track Ambalat Dispute Solution

Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Indonesia dan Malaysia telah sepakat untuk mengejar solusi sementara terkait sengketa batas maritim yang berkepanjangan di wilayah Ambalat.
Dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta pada hari Jumat, Presiden Prabowo menekankan komitmen bersama untuk memprioritaskan kepentingan nasional sambil memajukan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Kami telah sepakat untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Misalnya, di area Ambalat, sementara menunggu penyelesaian hukum, kami bermaksud untuk memulai kerja sama ekonomi melalui mekanisme pengembangan bersama. Sumber daya apa pun yang ditemukan di perairan tersebut akan dieksploitasi secara adil dan bersama-sama,” kata Prabowo.
Dia menegaskan bahwa kedua pemerintah menempatkan kesejahteraan rakyat mereka di atas segalanya, memastikan bahwa pragmatisme dan kolaborasi akan membimbing pendekatan mereka terhadap tantangan bersama.
Dalam isu geopolitik yang lebih luas, Prabowo dan Anwar juga mendiskusikan pentingnya kerja sama global dalam mempromosikan perdamaian di tengah konflik internasional yang sedang berlangsung.
“Pada tingkat global, kami mendiskusikan perkembangan konflik Israel-Iran dan situasi saat ini di Palestina. Kami terus menganjurkan solusi damai dari semua pihak dan menyambut baik kesepakatan gencatan senjata terbaru antara Israel dan Iran,” ujar Prabowo.
“Kami berharap proses ini akan membawa perdamaian yang langgeng,” tambahnya.
Mengulang pernyataan Prabowo, Perdana Menteri Anwar menegaskan bahwa kedua negara sejalan dalam upaya mereka untuk menyelesaikan sengketa maritim dan perbatasan. Dia meminta tindakan segera untuk memulai kerja sama ekonomi di area yang diperebutkan seperti Ambalat, daripada menunggu proses hukum yang panjang.
“Tidak ada hambatan untuk memulai inisiatif ekonomi bersama, seperti otoritas pengembangan bersama di wilayah Ambalat. Menunggu penyelesaian hukum bisa memakan waktu dua dekade lagi,” peringatkan Anwar. “Lebih baik memanfaatkan waktu sekarang untuk memberikan manfaat nyata bagi penduduk di daerah perbatasan.”
Pertemuan bilateral tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat senior Indonesia, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Source link