Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan ke RS Polri untuk menjenguk aparat kepolisian dan warga sipil yang menjadi korban pasca demonstrasi yang berujung ricuh. Ia mengekspresikan keprihatinannya melihat kondisi aparat yang mengalami luka bakar, mulai dari leher, paha, hingga alat vital akibat petasan yang dilemparkan selama demonstrasi. Prabowo mengungkapkan bahwa ada 17 korban saat ini masih dirawat di RS Polri, dengan sebagian di antaranya mengalami cedera berat, seperti cedera kepala yang memerlukan operasi.
Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang berujung ricuh bukanlah sekadar untuk menyampaikan pendapat, tetapi lebih kepada menciptakan kegaduhan dengan tujuan memprovokasi rakyat. Ia merasa prihatin dengan upaya-upaya untuk merusak, membakar, dan menciptakan amarah di masyarakat. Prabowo menegaskan bahwa sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat, ia memiliki kewajiban untuk melindungi rakyat Indonesia sesuai dengan UUD yang menjadi landasan negara.
Dari kunjungannya ke RS Polri, Prabowo juga menyoroti keberanian aparat kepolisian yang berjuang melindungi masyarakat dalam situasi yang rawan. Ia menegaskan bahwa tindakan tegas akan diterapkan terhadap siapa pun yang mencoba untuk mengancam keamanan dan ketertiban negara. Melalui tindakan ini, Prabowo bertekad untuk menjalankan mandat yang diberikan oleh rakyat Indonesia sesuai dengan prinsip-prinsip negara dan hukum yang berlaku.