Program Koperasi Desa Merah Putih di Provinsi Sulawesi Selatan terus menunjukkan perkembangan yang positif meskipun masih dalam tahap awal pelaksanaan. Dari total 3.059 unit koperasi yang sudah terbentuk, 38 koperasi sudah aktif beroperasi dan mulai menjalankan kegiatan ekonomi di masyarakat, terdiri dari 2.266 koperasi desa dan 739 koperasi kelurahan. Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Muhammad Husein Fadlulloh, menekankan pentingnya pengawasan dan supervisi untuk memastikan pemberdayaan ekonomi rakyat yang efektif.
Menurut Husein, program baru memerlukan proses yang baik dan pengawasan yang terus menerus untuk mencapai kesuksesan. Keterlibatan aktif pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dalam pengawasan dan pembinaan koperasi juga sangat penting. Supervisi mencakup kegiatan pembinaan, pendampingan, dan evaluasi kinerja koperasi untuk memastikan koperasi tidak hanya berjalan secara administratif tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat.
Salah satu koperasi yang sudah menunjukkan kinerja positif adalah Koperasi Aeng Batu Batu di Kabupaten Takalar, yang berhasil mengelola 11 unit usaha dalam waktu dua bulan. Dukungan tambahan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa fasilitas pabrik es, SPBN, kursi, kapal, dan tambatan perahu juga memberikan dorongan bagi koperasi ini.
Melalui pengawasan dan pembinaan yang tepat, koperasi rakyat memiliki potensi untuk menjadi pilar ekonomi desa yang mandiri dan kompetitif. Dengan peran aktif pemerintah daerah dan komitmen untuk meningkatkan pengawasan, diharapkan koperasi Merah Putih dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat.












