Terdapat kebutuhan yang besar akan inovasi di era transformasi ini, terutama di kalangan generasi muda agar mereka dapat mengikuti perkembangan yang begitu dinamis. Diperlukan pemimpin yang inovatif untuk mendukung kemunculan inovasi-inovasi baru di masa depan. Inovasi bukan hanya berarti menciptakan ide-ide baru, tetapi juga mengimplementasikan ide-ide tersebut melalui pendekatan yang baik.
Menurut Sultana (2012), kepemimpinan inovatif melibatkan upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi dan menetapkan visi strategis yang memberikan arahan. Ada lima langkah dalam menerapkan inovasi dalam sebuah organisasi, mulai dari tahap knowledge hingga tahap confirmation. Penting untuk dicatat bahwa pengambil keputusan dapat mengubah keputusannya jika ada informasi baru yang muncul.
Nadiem Makarim membuka peluang bagi mahasiswa untuk melewati semua tahap tersebut melalui kebijakan Kampus Merdeka. Dengan kebijakan ini, mahasiswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses inovasi. Di era globalisasi, perbaikan yang berkelanjutan menjadi sangat penting untuk mengembangkan generasi muda agar tetap bersaing. Nadiem Makarim, sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, memperkenalkan kebijakan Kampus Merdeka sebagai langkah progresif yang inovatif untuk meningkatkan mutu mahasiswa di masa depan.
Program Kampus Merdeka memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan skill mereka di luar lingkungan kampus, memberikan mereka peluang emas untuk melibatkan diri dalam pengalaman akademis di lingkungan berbeda. Melalui program ini, diharapkan generasi muda dapat meningkatkan kompetensinya sesuai dengan tuntutan zaman pada era teknologi 4.0. Analisis kebijakan Kampus Merdeka menunjukkan bahwa Nadiem Makarim memimpin perubahan di bidang pendidikan dan menjadi agen perubahan yang memberikan inspirasi kepada generasi muda.
Keberhasilan Nadiem Makarim sebagai pemimpin yang inovatif, terutama melalui Program Kampus Merdeka, menciptakan landasan yang kuat bagi pengembangan generasi muda Indonesia. Dengan inovasi pendidikan yang diperkenalkan oleh Nadiem Makarim, diharapkan muncul individu-individu yang tidak hanya berkompeten secara akademis, tetapi juga memiliki kreativitas, adaptabilitas, dan ketangguhan untuk menghadapi kompleksitas dunia modern.
