ASKARA – Debat perdana Calon Presiden (Capres) 2024-2029 telah dilaksanakan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta pada Selasa (12/12) lalu.
Tiga capres saling adu gagasan dalam debat yang berlangsung kurang lebih selama tiga jam tersebut.
Menyikapi hal itu, Komunikolog Indonesia Emrus Sihombing memuji penampilan tiga capres dalam debat perdana tersebut.
Menurut Emrus, debat berjalan sangat produktif, semua capres saling adu gagasan, adu argumentasi, dan saling memberikan sanggahan.
“Membuat masyarakat semakin cerdas melihatnya dan saat memilih nanti,” ujar Emrus kepada para wartawan, Rabu (13/12) malam.
Emrus menilai, ada dua capres yang penampilannya cukup menonjol dalam debat bertemakan politik, hukum, dan hak asasi manusia (HAM) tersebut.
Keduanya adalah Capres nomor urut 1 dan Capres nomor urut 3 (Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo –red).
Anies dan Ganjar lanjut Dosen Pasca Sarjana Fikom Universitas Pelita Harapan (UPH) ini sangat menguasai panggung debat keren penampilannya.
Sajian program yang ditawarkan keduanya, tutur Emrus, boleh dikatakan berada pada level yang tinggi.
“Saya setuju kalau keduanya keren. Ganjar dan Anies dua sosok yang menurut saya berada pada posisi yang grade-nya lebih tinggi,” nilai Founder GoGo Bangun Negeri ini.
Untuk calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, lanjut Emrus, dalam debat perdana terlihat terlalu ekspresif.
“Prabowo juga terlihat memberikan tekanan kepada suaranya saat ada hal-hal yang ditanyakan cukup kritis dan sensitif,” jelas Emrus.
Emrus juga menyoroti gaya Prabowo yang kerap memperlihatkan gestur seperti joged atau menari seusai menjawab pertanyaan baik dari panelis atau dari dua kandidat presiden lainnya.
Gestur tersebut, menurut Emrus, semestinya tidak perlu dipertontonkan oleh Prabowo, sebab debat capres yang diselenggarakan KPU sifatnya formal.
“Perilaku yang sifatnya informal mengangkat tangan seperti seolah menari sangat tidak tepat menurut saya, karena debat semalam sifatnya formal,” ujar Emrus.
Doktor lulusan Universitas Padjajaran, Bandung ini juga secara khusus menyoroti penampilan Ganjar dalam penampilan debat capres perdana.
Emrus berujar, Ganjar memulai debat dengan bercerita perjalanannya bersama Mahfud MD dari Sabang hingga Merauke untuk menyerap aspirasi warga.
Emrus melihat hal itu sebagai hal yang menjadi nilai lebih untuk Ganjar.
“Andaikan boleh saya membedakan, saya menangkan Ganjar karena program yang disampaikan terukur, rasional membawa kebhinekaan serta menunjukkan suatu keputusan nasional. Apa yang disampaikan Ganjar bahwa dia dari Papua bisa menangkap keinginan masyarakat dari sana, berbicara kebutuhan rumah sakit dan puskesmas desa, dia menangkap fenomena itu dan sepertinya akan melakukan pembangunan di bidang kesehatan yang menurutnya penting,” papar Emrus.
Ketika ditanya skala nilai 1-100 untuk penampilan tiga capres semalam, Emrus memberikan nilai 98 untuk Ganjar Pranowo, 95 untuk Anies Baswedan.
“Untuk Prabowo maaf saya tidak memberikan nilai, biar publik saja yang menilai,” pungkas Emrus Sihombing.