ASKARA – Barongsai adalah sebuah pertunjukan tradisional Tionghoa yang melibatkan atraksi dari sekelompok penari yang mengenakan kostum barongsai yang besar dan warna-warni. Pertunjukan ini sering kali dilakukan dalam acara-acara perayaan Tionghoa seperti Imlek atau festival-festival lainnya. Barongsai dianggap membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat menurut kepercayaan Tionghoa.
Asal usul tarian barongsai berkaitan erat dengan budaya Tionghoa dan mitologi Tiongkok kuno. Konon, tarian barongsai berasal dari legenda tentang Nian, seekor monster yang menakut-nakuti penduduk desa setiap tahunnya. Menurut legenda tersebut, Nian adalah makhluk yang hidup di pegunungan dan hanya muncul setiap tahun pada malam tahun baru Tiongkok. Nian dikenal sebagai makhluk yang mengerikan dan suka memangsa manusia serta binatang.
Penduduk desa yang terkena dampak ketakutan atas kehadiran Nian setiap tahun berusaha menemukan cara untuk melindungi diri dari serangan monster itu. Mereka menemukan bahwa Nian takut pada suara keras, warna merah, dan api. Oleh karena itu, untuk melindungi diri mereka, penduduk desa menggunakan kembang api, menggantungkan lentera merah, dan memukul drum untuk mengusir Nian.
Legenda Nian menjadi salah satu asal mula perayaan Tahun Baru Imlek dan tradisi-tradisi yang terkait dengannya, seperti penggunaan petasan, lentera merah, dan pertunjukan barongsai. Ini juga menjadi cerminan pentingnya solidaritas dan kerjasama dalam menghadapi rintangan serta perayaan kemenangan atas kejahatan dan kegelapan. Seiring waktu, pertunjukan ini menjadi bagian integral dari perayaan
Ada dua jenis utama barongsai, Pertama, barongsai tunggal, di mana hanya ada satu barongsai yang ditampilkan. Ini biasanya dilakukan oleh seorang penari yang memainkan peran singa dan melakukan gerakan yang lincah dan atraktif.
Kedua, barongsai ganda, di mana terdapat dua barongsai yang ditampilkan secara bersamaan. Ini menambah kompleksitas pertunjukan karena penari harus berkoordinasi dengan baik agar gerakan mereka sejalan dan atraktif.