Pabrik Mobil GWM Indonesia Jadi yang Pertama di Dunia, Kualitas Wajib Standar Global

Pabrik Mobil GWM Indonesia Jadi yang Pertama di Dunia, Kualitas Wajib Standar Global

Pabrik GWM Indonesia sudah resmi beroperasi untuk proses perakitan mobil Haval Jolion HEV dengan menggunakan fasilitas Inchcape Manufacturing Facility. Pabrik ini pun ternyata menjadi yang pertama dilakukan Inchape secara global, serta jadi pabrik pertama GWM (Great Wall Motor) juga di Indonesia.

Meskipun menjadi yang pertama, namun pabrik GWM Indonesia yang berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat ini begitu memperhatikan soal kualitas akan setiap hasil produksinya. Demikian dituturkan Ingbert Grombach, CEO Assembly Plant Inhcape Automotive Indonesia.

“Kami di Inhcape selalu fokus pada kualitas global, dan semua brand yang diproduksi di Indonesia juga harus berstandar global. Kami memastikan semua berjalan dengan quality control yang sesuai standar global dan juga disesuaikan dengan standar pasar negara tujuan,” kata Ingbert saat ditemui di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/10/2024).

Ia juga menegaskan kalau apa yang dilakukan Inhcape saat ini dengan mendirikan pabrik GWM di Wanaherang hanya permulaan. Inchape menurutnya punya masa depan yang begitu panjang di Indonesia untuk membantu memperbesar pasar otomotif Tanah Air, khususnya di segmen kendaraan premium dengan menghadirkan produk berkualitas standar global.

“Ini merupakan komitmen Inhcape untuk bukan hanya sekedar membuka pabrik perakitan pertama secara global di Indonesia, tapi juga untuk mengembangkan pasar kendaraan premium di Indonesia,” jelas dia.

Baca juga: GWM Haval Jolion HEV Kini Rakitan Wanaherang, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

Proses Produksi Pabrik GWM Indonesia Utamakan Kualitas

Luas perakitan GWM 20.277 m2

Pada kesempatan yang sama, kami juga melihat langsung bagaimana proses perakitan di pabrik GWM di Wanaherang ini. Sebagai informasi, saat ini status perakitan tersebut masih berupa IKD (Incomplete Knock Down) jadi belum sepenuhnya CKD.

Sebagian besar komponen untuk GWM Haval Jolion HEV (Hybrid Electric Vehicle) itu dipasok dari pabrik GWM di Baoding, China. Produk yang didapat dari supplier lokal baru sebatas ban dan aki (accu). Meski demikian, menurut Hari Arifianto selaku Marketing Director GWM Indonesia, kedepannya akan lebih banyak lagi komponen yang akan dipasok oleh supplier atau mitra lokal.

Sebagian besar komponen masih dari China

Ia pun menjelaskan bagaimana proses perakitan Haval Jolion HEV di pabrik GWM Indonesia. Mulai dari area penerimaan barang dari China seperti bagian bodi, mesin, sasis, transmisi, dan komponen interiornya. “Untuk bodi kita terima sudah siap pasang, jadi sudah di melalui proses pengecatan langsung dari China,” ujarnya.

Lini perakitan berikutnya adalah pemasangan bodi dengan sasis, kemudian setelah itu unit mobil tersebut akan masuk ke area instalasi wiring (kabel-kabel). Jika sudah, lantas akan masuk ke area pemasangan mesin, yang dilanjutkan kemudian masuk ke area pemasangan komponen interior seperti jok, dashboard, dan juga kaca-kaca.

Proses pemindahan komponen-komponen ini sebagian besar menggunakan robot otomatis seperti halnya yang dilakukan di pabrik GWM di Baoding, China. Pun demikian dengan proses assembly juga sudah sebagian besar pakai robot. Namun tenaga manusia tetap diperlukan untuk proses pengecekan akhir.

Proses pemasangan komponen interior

Jika kondisi mobil sudah utuh terpasang semua bagiannya, maka proses berikutnya adalah masuk ke area pengisian BBM, setelah itu masuk lagi ke area Testing. Disini unit mobil akan dilakukan proses pengecekan dan kalibrasi sensor-sensor yang ada untuk mengetahui apakah semuanya berfungsi dengan baik.

Apabila proses tersbeut sudah selesai, maka tindakan berikutnya masuk ke area pengujian mini track yang lokasinya ada di belakang area perakitan pabrik GWM Indonesia. Pengujian ini untuk mensimulasikan beberapa keadaan kondisi geografis di Indonesia.

Antara lain berupa simulasi untuk situasi hujan (water test), pengujian kinerja suspensi berupa speed trap, serta uji short acceleration. Disebutkan oleh Hari, area trek pengujian ini tidak terlalu besar tapi bisa memastikan kalau semua fungsi pada kendaraan yang sudah dirakit tersebut bisa berfungsi dengan baik sebelum dikirim ke pelanggan.

Satu proses pengerjaan memakan waktu 20-24 menit

Proses perakitan mobil Haval Jolion HEV ini memang sedikit berbeda dengan proses perakitan mobil-mobil lain yang ada di Indonesia yang pernah kami lihat langsung. Sebab proses perakitan di satu area ke area lain terlihat cukup “santai”.

Dan menurut penjelasan Ingbert, untuk satu mobil dari awal sampai akhir di satu area station saja membutuhkan waktu sekitar 20-24 menit. Sementara untuk sampai jadi mobil utuh dan siap keluar lini produksi bisa menghabiskan waktu hingga setengah hari.

Jadi jangan heran kalau dalam sehari, hanya ada sekitar 6 unit Haval Jolion HEV yang berhasil keluar dari lini perakitan pabrik GWM Indonesia ini. Lagi-lagi itu semua demi memastikan produk GWM memenuhi kualitas global seperti yang sudah ditetapkan oleh prinsipal.

Pentingkan kualitas hasil produksi

“Kita disini intinya bukan balapan cepat-cepatan untuk memproduksi sebanyak mungkin, tapi level kualitas produk seperti apa yang akan kita capai dan kita berikan ke pelanggan. Waktu produksi yang cepat memang dibutuhkan tapi bukan satu-satunya yang kita utamakan,” kata Hari.

Proses produksi yang dicanangkan Inchcape Manufacturing, disebutkan juga oleh Hari, menjunjung tinggi tiga pilar utama. Dua diantaranya yaitu terkait safety karena yang diproduksi ini adalah teknologi hybrid, kemudian dari sisi kualitas.

Baca juga: Haval Jolion HEV Resmi Meluncur di GIIAS 2024, Apa Saja Kehebatannya?

Harga Haval Jolion HEV Makin Murah Setelah Dirakit Lokal

Saat ini baru produksi Haval Jolion HEV

Lini produksi di Inchcape Manufacturing Facility di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat merupakan fasilitas pertama bagi GWM Indonesia untuk merakit produk-produk unggulannya. Adapun model yang pertama dipilih untuk dirakit di dalam negeri adalah Haval Jolion HEV.

Fasilitas ini memiliki luas 20.277 meter persegi dari total luas fasilitas 411.392 meter persegi kepunyaan Inhcape yang ada di kawasan tersebut. Nantinya fasilitas ini dibutuhkan untuk perakitan multi brand di bawah Inhcape.

Setelah menjadi pabrik pertama Inhcape di seluruh dunia, ada kemungkinan Indonesia bisa menjadi pusat produksi untuk kendaraan-kendaraan yang dijual di bawah payung Inhcape.

“Kita memang memproduksi brand di bawah naungan Inchape aja. Tapi kita bukan general assembly seperti yang lain. Ada kemungkinan jadi fasilitas untuk produksi global, tapi semua itu tergantung keputusan manajemen,” jelas Lisa Wijaya, Sales and Network Director GWM Indonesia.

Satu hari hanya memproduksi sekitar 6 unit

Ia juga menjelaskan, saat ini Inhcape dan GWM Indonesia masih fokus untuk pasar Indonesia. Targetnya memenuhi pasar dalam negeri dan mengembangkan pasar khususnya di segmen premium, dengan memproduksi secara lokal supaya populasi mobil GWM di Indonesia menjadi lebih banyak.

“Pastinya akan ada lebih dari satu model yang diproduksi disini. Dan kita tunggu saja, kami akan umumkan harga Haval Jolion yang merupakan hasil produksi Indonesia dengan harga yang sangat menarik,” katanya.

Dirinya pun kembali menegaskan, dengan komitmen menghadirkan kendaraan berkualitas global, maka fitur dan material yang digunakan pada Haval Jolion HEV sama dengan yang dipasarkan di China atau negara lain, tapi tentunya dilakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan pasar negara tujuan.

“Contohnya fitur heater pada AC, jika di China sana fitur ini dibutuhkan saat musim dingin. Namun untuk Indonesia rasanya tidak butuh, jadi fitur tersebut ditiadakan. Namun secara penggunaan material dan kualitas komponen semuanya sama,” tukas Lisa.

Kualitasnya akan sama dengan produk global

SUV hybrid GWM Haval Jolion HEV sudah resmi diluncurkan di Indonesia bertepatan dengan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, pada Juli 2024 lalu.

Kendaraan ini menggabungkan mesin GWM L.E.M.O.N DHT 1.5L, sebuah transmisi double motor pertama di dunia, menghasilkan kinerja yang bertenaga dengan konsumsi bahan bakar yang 48% lebih hemat dari kendaraan berbasis Internal Combustion Engine (ICE). 

Dibalik bonetnya tersimpan mesin bensin 1.500 cc 4-silinder segaris dengan menghasilkan tenaga 95 PS di 6.000 rpm serta torsi 125 Nm pada 4.400-5.200 rpm.

Mengusung sistem hybrid parallel, mesinnya disandingkan dengan motor listrik tunggal. Untuk motor listriknya sendiri mampu memperoleh tenaga 115 kW (156 PS) dan torsi sebesar 250 Nm. Saat kedua sistem ini bekerja maka sanggup menghasilkan tenaga puncak 190 PS dan torsi maksimum 375 Nm. 

Sudah dilengkapi ADAS

Dikombinasikan transmisi otomatis DHT (Dedicated Hybrid Transmission) dengan empat mode berkendara, yakni; Normal, Sport, Economy, dan Snow. Mobil tersebut juga diklaim mampu menempuh kecepatan 0-100 km/jam hanya dalam waktu 8,2 detik berkat teknologi multi-drive-nya. Sementara berbekal baterai berkapasitas 1.6Kwh, membuat Haval Jolion HEV tetap efisien dengan konversi jarak tempuh 1:20 km.

Mobil ini juga sudah dilengkapi fitur keselamatan ADAS yang mencakup;

  • Traffic Jam Assist (TJA)
  • Auto Emergency Braking + Intersection (AEBI)
  • Front Collision Warning (FCW)
  • Maneuver Emergency Braking (MEB)
  • Blind Spot Detection (BSD)
  • Lane Change Assistance (LCA)
  • Lane Departure Warning (LDW)
  • Lane Keeping Assist (LKA)
  • Lane Center Keeping (LCK)
  • Emergency Lane Keeping (ELK)
  • Wisdom Dodge System (WDS)
  • Rear Collision Warning (RCW)
  • Rear Cross Traffic Alert (RCTA)

Baca juga: Honda HR-V Kemahalan? Tenang Ada Haval Jolion, Fitur Melimpah Harga Ramah

Source link

Exit mobile version