Insiden penembakan yang menewaskan seorang siswa SMK di Semarang menuai kecaman luas, termasuk dari anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka. Martin mendesak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini dan mengevaluasi aturan penggunaan senjata api. Kasus tersebut melibatkan seorang anggota Polrestabes Semarang yang menembak Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang, hingga menyebabkannya meninggal dunia. Kejadian tersebut terjadi saat Gamma dan teman-temannya baru saja memenangkan lomba Paskibra Akpol. Polisi mengklaim bahwa penembakan dilakukan untuk melerai tawuran antarkelompok gengster di Semarang Barat, namun klaim ini dibantah oleh pihak sekolah dan keluarga korban. Martin mencurigai ada niat jahat dalam tindakan tersebut, dan menyoroti kejanggalan dalam penggunaan senjata api oleh pelaku. Ia menekankan perlunya profesionalisme dan transparansi dalam penyelidikan kasus ini. Insiden ini telah memicu kemarahan publik dan mempertanyakan etika penegakan hukum, sehingga penting bagi Polri untuk melakukan reformasi dalam sistem penegakan hukum mereka. Kasus penembakan ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap perilaku aparat keamanan agar tidak terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang merugikan masyarakat.
“Kontroversi Polisi Tembak Siswa SMK: Gerindra Minta Investigasi Transparan”
Read Also
Recommendation for You
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa para guru tidak perlu mengucapkan terima kasih atas program…
Pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melakukan demonstrasi sebagai protes terhadap dugaan pemecatan…
Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Yan Permenas Mandenas, secara aktif terlibat dalam mengawal proyek…
Dalam upaya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita serta memberikan layanan kesehatan kepada ibu hamil,…
Iblam Center adalah sebuah pusat kajian ilmiah yang secara resmi diluncurkan dalam sebuah acara deklarasi…