Ahli geologi Danny Hilman Natawidjaja menegaskan bahwa tidak ada kesalahan ilmiah dalam artikel penelitiannya yang diterbitkan di jurnal Archaeological Prospection, meskipun telah ditarik ulang oleh editor jurnal dan penerbit Willey. Penarikan ini, menurut Danny, tidak memiliki dasar ilmiah dan melanggar etika akademis. Danny mempertahankan integritas artikelnya dan menyoroti bahwa sensor dan fitnah terhadap fakta sejarah warisan leluhur Nusantara adalah tidak benar. Keberanian untuk berdebat secara ilmiah diajukan kepada pihak-pihak yang skeptis.
Danny Hilman dan timnya telah melakukan penelitian intensif di situs Gunung Padang selama beberapa tahun dan menemukan bukti empat lapisan berbeda dengan masa pembangunan yang berbeda pula. Inti lava yang ditemukan pada lapisan terdalam dianggap telah dipahat oleh manusia sekitar 27.000 tahun lalu. Meskipun klaim usia ini mendapat kritik dari beberapa ilmuwan, penelitian mereka telah membuka pembahasan baru mengenai sejarah peradaban di wilayah Nusantara.
Kritik terhadap penelitian Danny menyebabkan penarikan artikel dari jurnal ilmiah, yang dianggapnya sebagai tindakan tidak sopan dan merugikan bagi peneliti Gunung Padang serta masyarakat Indonesia secara luas. Danny menyerukan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh narasi fitnah dan mempertahankan kredibilitas penelitian tentang situs Gunung Padang. Diskusi terbuka dan berfakta dalam ranah akademis sangat diharapkan untuk menjaga kebenaran dan integritas ilmiah. Gunung Padang, sebagai situs megalitik terbesar di Asia Tenggara, tetap menjadi pusat perdebatan dan penelitian untuk memahami sejarah peradaban di Nusantara.