Prabowo Subianto: Efisiensi Anggaran Tanpa Ganggu Operasional

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa upaya efisiensi anggaran yang tengah dilakukan oleh pemerintahannya tidak akan mengganggu operasional sehari-hari. Anggaran yang berhasil dihemat akan dialihkan ke program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, seperti penyediaan pupuk dan perbaikan sekolah. Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo saat bertemu dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Prabowo juga mengajak parpol yang tergabung dalam koalisi untuk mendukung langkah penghematan ini.

Prabowo menepis isu simpang siur yang beredar terkait pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) akibat kebijakan penghematan tersebut. Menurutnya, narasi tersebut tidak benar dan tidak akan dilakukan pemotongan gaji. Upaya penghematan yang diterapkan oleh Prabowo terkait dengan pengurangan kegiatan yang dianggap tidak penting, seperti perjalanan dinas ke luar negeri.

Dengan berhasil menghemat anggaran sekitar Rp 300 triliun, Prabowo menegaskan bahwa program-program penting, terutama di bidang pendidikan, tidak akan terganggu. Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memberikan penjelasan terkait kriteria kegiatan pemerintahan yang termasuk dalam efisiensi anggaran. Kriteria tersebut melibatkan aktivitas seperti perjalanan dinas, seminar, pemakaian alat tulis kantor, perayaan, dan kegiatan seremonial lainnya.

Melalui kebijakan efisiensi ini, diharapkan tidak ada dampak pada PHK pegawai honorer, biaya UKT Perguruan Tinggi Negeri (PTN), atau beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sri Mulyani menekankan bahwa kebijakan efisiensi ini tidak akan berdampak pada keputusan kebijakan perguruan tinggi terkait UKT.