Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Yan Mandenas, telah memberikan tanggapannya terkait demonstrasi penolakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan oleh siswa-siswi di Papua. Menurutnya, penolakan tersebut terasa aneh mengingat banyak siswa di Papua mengalami kekurangan makanan bergizi karena harga bahan pangan yang tinggi. Yan juga menegaskan bahwa penolakan terhadap program makanan bergizi gratis kemungkinan bukan merupakan keinginan murni dari siswa dan orang tua mereka. Ia menyatakan bahwa siswa dan orang tua di Papua sebenarnya mengapresiasi dukungan pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Papua ini juga menyebut bahwa masyarakat Papua menginginkan pendidikan gratis, yang telah diakomodasi dalam Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus). Pendanaan untuk pendidikan telah dialokasikan sejak 23 tahun yang lalu. Yan menekankan pentingnya implementasi kebijakan pendidikan gratis yang telah diatur dalam UU Otsus No. 2 Tahun 2021.
Selain itu, Yan juga menyoroti perlunya transparansi dan pengelolaan yang terukur terhadap program makan bergizi gratis dan pendidikan gratis, mengingat kedua program tersebut memiliki sumber pendanaan yang berbeda. Program MBG bersumber dari APBN, sementara pendidikan gratis didanai melalui Otsus. Yan juga mengingatkan agar aspirasi masyarakat Papua didengar, namun demonstrasi yang dilakukan tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak-pihak dengan kepentingan tertentu yang dapat mengganggu program pemerintah.