Anggota DPR RI, Obon Tabroni, mengkritik keras PT Yamaha Music Manufacturing Asia atas dugaan praktik union busting yang dilakukan terhadap pekerja. Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Obon menyoroti keputusan perusahaan yang memecat Ketua dan Sekretaris Pimpinan Unit Kerja (PUK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) serta melaporkan mereka ke kepolisian. Obon menilai tindakan tersebut tidak hanya melanggar hak pekerja, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa pemecatan ini bukan kasus biasa, mengingat yang diberhentikan adalah pemimpin serikat pekerja yang selama ini berjuang membela hak buruh. Menurut Obon, tindakan Yamaha berbahaya karena dapat menjadi preseden bagi perusahaan lain untuk melakukan hal serupa. Ia juga memperingatkan bahwa pemecatan semacam ini dapat memicu reaksi luas dari pekerja dan serikat buruh di seluruh Indonesia. Obon mendesak pemerintah untuk segera turun tangan menyelesaikan masalah ini dan mencegah eskalasi konflik agar hubungan industrial antara buruh dan perusahaan tetap kondusif.
Kritik Legislator Gerindra terhadap Pemecatan PUK di Yamaha Music

Read Also
Recommendation for You

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menghadiri acara buka puasa bersama kader Partai Gerindra Sumatera Utara…

Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menekankan perlunya penegakan hukum yang adil terhadap kasus penembakan…

Rapat Paripurna DPR RI Ke-15 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 berlangsung di Gedung Nusantara…

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengungkapkan rasa belasungkawa atas kecelakaan yang menimpa bus yang membawa…

Transparansi sebagai Pondasi Kuat Bagi Pemerintahan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI,…