Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengkritik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atas ketidakefisiensian dan ketergantungan pada suntikan modal pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), dengan alasan bahwa praktik tersebut menghambat pembangunan infrastruktur nasional. Prabowo menegaskan bahwa saatnya bagi pemerintah untuk melibatkan lebih banyak perusahaan sektor swasta—baik dalam negeri maupun internasional—dalam membangun infrastruktur nasional, dengan menyebut pendekatan modern dan efisiensi mereka. Beliau juga menyatakan perlunya iklim investasi yang ramah dan mudah untuk menarik investasi swasta. Pemerintah pun telah meluncurkan Danantara, lembaga investasi kedaulatan Indonesia, untuk mendukung proyek infrastruktur strategis. Prabowo menjamin investor asing bahwa mereka tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Indonesia, karena pemerintah akan aktif terlibat dalam proyek dengan kontribusi keuangan nyata, bukan hanya saham kosong. Fokusnya adalah memastikan bahwa kolaborasi dengan investor swasta atau asing dilakukan dengan keyakinan, di mana pemerintah akan berinvestasi dengan sejumlah persentase yang signifikan. Hal ini diharapkan dapat memberikan jaminan kepada mitra asing.
Prabowo Calls for Efficient Partnerships in State-Owned Enterprises
Read Also
Recommendation for You
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di…
President Prabowo Subianto of Indonesia participated in the Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H celebration…
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi melakukan pergantian dan pelantikan beberapa menteri dalam Kabinet Merah…
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi melakukan perombakan Kabinetnya dan melantik beberapa anggota baru…
Pimpinan DPR menerima aspirasi dari adik-adik BEM dan organisasi kemahasiswaan dengan baik. Mereka telah menanggapi…
Pimpinan DPR telah menerima dan merespons kekhawatiran yang disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan…