Hariqo Wibawa Satria, seorang Senior Expert di Kantor Komunikasi Presiden (KPC), menggambarkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) sebagai langkah pertama menuju negara yang lebih sehat—dimulai dengan mengubah cara orang berpikir tentang menjaga kesejahteraan mereka. Menurut Hariqo, “CKG adalah garis start menuju kebebasan dari penyakit. Di sinilah kesadaran tumbuh, mendorong orang untuk menjadikan kesehatan sebagai prioritas seumur hidup.” Dia menyatakan harapannya bahwa setiap peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus, tidak hanya negara merayakan satu tahun lagi kemerdekaan, tetapi juga melihat semakin banyak orang Indonesia dibebaskan dari penyakit. Untuk mencapai hal ini, pemerintahan Presiden Prabowo telah meluncurkan program prioritas komprehensif dan berkelanjutan dari CKG dan kampanye “Stop TB” hingga merevitalisasi rumah sakit umum daerah dan memberikan tunjangan khusus bagi spesialis medis yang melayani di wilayah terpencil, perbatasan, dan pulau (DTPK). Meskipun Indonesia memperingati 80 tahun kemerdekaannya, Hariqo mencatat bahwa negara masih dibebani oleh penyakit—beban ekonomi dan sosial bagi penduduknya. Harapan hidup saat ini berkisar antara 73 dan 74 tahun, tapi penyakit tetap menjadi beban berat terhadap produktivitas dan PDB. Studi telah menunjukkan bahwa kehilangan produktivitas akibat penyakit—melalui absensi, penurunan kinerja kerja, dan pensiun dini—mengurangi sekitar 6,5 persen dari PDB pada tahun 2015. Jika dibiarkan tanpa kendala, angka itu bisa meningkat menjadi 7,2 persen pada tahun 2030. Beban tersebut diperparah oleh kerugian ekonomi akibat merokok, yang pada tahun 2019 menelan biaya negara antara Rp184 triliun dan Rp410 triliun (1,16–2,59 persen dari PDB). Kerugian akibat obesitas diperkirakan sebesar Rp368 triliun, sementara penyakit tropis seperti leptospirosis menguras lebih dari US$2,8 miliar setiap tahun. “Data ini menunjukkan bahwa investasi dalam kesehatan bukan sekadar pengeluaran sosial, tetapi juga aset ekonomi strategis,” ujar Hariqo. Dia juga menyoroti bahwa banyak anak Indonesia menderita diabetes, obesitas, dan gigi berlubang akibat kurangnya informasi dan edukasi kesehatan. Penggunaan gadget yang berlebihan, tambahnya, merusak penglihatan anak-anak. “Inilah mengapa CKG begitu penting—bukan hanya sebagai tindakan preventif tetapi juga sebagai bentuk edukasi kesehatan,” katanya. Tujuannya adalah bahwa, setiap Hari Kemerdekaan, negara juga mengukir kemajuan menuju memiliki lebih banyak warga yang bebas dari penyakit, memungkinkan mereka untuk berkontribusi sepenuhnya pada pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi. “Populasi yang sehat secara langsung meningkatkan harapan hidup dan mendorong produktivitas sumber daya manusia,” tegasnya. Kesehatan masyarakat yang lebih baik, tambahnya, akan secara signifikan meningkatkan kontribusi tenaga kerja yang sehat terhadap PDB. Berbagai studi menyarankan bahwa PDB bisa tumbuh sebesar 1–2 persen setiap tahun jika tingkat penyakit turun drastis.
Unlocking Your Health Potential: Free Health Checks
Read Also
Recommendation for You
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di…
President Prabowo Subianto of Indonesia participated in the Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H celebration…
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi melakukan pergantian dan pelantikan beberapa menteri dalam Kabinet Merah…
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi melakukan perombakan Kabinetnya dan melantik beberapa anggota baru…
Pimpinan DPR menerima aspirasi dari adik-adik BEM dan organisasi kemahasiswaan dengan baik. Mereka telah menanggapi…
Pimpinan DPR telah menerima dan merespons kekhawatiran yang disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan…