Beberapa anggota DPR RI Fraksi Gerindra, yaitu Andre Rosiade dan Kawendra Lukistian, baru-baru ini bertemu dengan jajaran pengurus DPP GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) yang dipimpin oleh Ketua Umum Sujahri Somar dan Sekjen serta beberapa pengurus lainnya. Awalnya, para anggota dewan tersebut berencana untuk menemui massa aksi GMNI di luar pagar gedung DPR RI, namun setelah diskusi, diputuskan agar pertemuan dilakukan di Ruang Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI agar dialog menjadi lebih fokus dan substansial.
“Pertemuan ini sesuai dengan kesepakatan pemerintah dan DPR waktu bertemu di istana, bahwa DPR akan membuka diri berkomunikasi dengan seluruh pihak. Lalu hari ini pimpinan DPR menugaskan kami untuk berdialog dengan para peserta demonstrasi yang ada di luar,” jelas Andre Rosiade.
Dalam forum tersebut, GMNI menyampaikan 27 poin tuntutan mulai dari isu lingkungan hingga penghapusan tunjangan rumah anggota dewan. Ketua Umum DPP GMNI, Sujahri Somar, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari agenda demokrasi yang substansial agar aspirasi mahasiswa tersampaikan dengan jelas dan dapat dikawal oleh DPR.
Andre Rosiade menyambut positif masukan yang diberikan. “Kami dimodali suatu kajian strategis dari DPP GMNI. Kajian ini akan kami serahkan ke pimpinan DPR untuk kemudian diteruskan kepada seluruh AKD dan komisi yang ada. Ini menjadi bahan perbaikan DPR ke depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kawendra Lukistian menilai pertemuan ini sebagai bentuk dialog konstruktif yang memberi ruang refleksi bagi DPR. Ia juga menyampaikan apresiasi atas keterbukaan GMNI dalam berdiskusi, sambil menegaskan bahwa DPR akan mengevaluasi kinerjanya dengan memanfaatkan masukan masyarakat sebagai pijakan untuk langkah ke depan.
