Jose Mourinho Kembali ke Benfica: Dihormati namun Penuh Risiko

Costa memutuskan untuk memecat Bruno Lage setelah kekalahan 2-3 dari Qarabag di Liga Champions. Ia menegaskan bahwa profil pelatih Benfica haruslah sosok yang menjadi pemenang. Meskipun trofi terakhir Jose Mourinho datang tiga tahun lalu bersama Roma di Conference League, ia sebelumnya menyabet gelar Liga Europa bersama Manchester United pada 2017 dan trofi liga terakhirnya diraih bersama Chelsea pada 2015.

Meski begitu, rekornya di Fenerbahce musim lalu cukup mengesankan dengan rasio kemenangan 71,1% di liga, hanya kalah dari Porto (75,9%) dan Real Madrid (76,3%). Namun, meskipun demikian, ia tetap dipecat setelah tim tersingkir dari play-off Liga Champions oleh Benfica.

Banyak pihak berpendapat bahwa Benfica membutuhkan pelatih baru yang merupakan sosok kuat di pinggir lapangan, dan mayoritas fans mendukung Jose Mourinho sebagai pilihan yang tepat. Meskipun demikian, banyak pihak merasa bahwa waktu untuk penunjukan Mourinho sangat riskan, baik bagi Rui Costa maupun Mourinho sendiri.

Rui Costa membantah bahwa penunjukan ini hanya untuk kepentingan elektoral. Ia menegaskan bahwa tidak pernah menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan Benfica. Sebuah survei di televisi Portugal menempatkan Rui Costa di urutan kedua dari enam kandidat, namun persaingan tiga besar dianggap terlalu ketat untuk diprediksi.

Ada beberapa pihak yang meragukan langkah ini, menyebut bahwa jika terdapat presiden baru, situasinya akan sulit: Mourinho terjebak dengan presiden yang tidak memilihnya, sementara klub harus menanggung kontrak manajer yang mahal. Banyak keraguan bahwa ini hanyalah manuver Rui Costa untuk menyelamatkan kursi, terutama karena dalam empat tahun terakhir ia hanya mampu memberikan satu gelar liga untuk klub tersebut.

Source link