Santri berinisial AR di pondok pesantren Banyuwangi dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan oleh enam seniornya. Kejadian tersebut menyebabkan AR koma selama enam hari sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di ruang ICU RSUD Blambangan. Kabar duka itu dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, yang menjelaskan bahwa remaja 14 tahun tersebut baru saja menjalani operasi herniasi batang otak akibat pendarahan hebat. Proses hukum terhadap para pelaku akan terus berlanjut, dengan peningkatan pasal yang akan diterapkan untuk menjerat para tersangka. Para pelaku penganiayaan AR saat ini sudah ditahan di Mapolresta, sementara proses pemakaman AR oleh keluarganya masih dalam pemantauan. Kehilangan AR merupakan insiden tragis yang masih menyisakan tanda tanya atas keamanan dan perlindungan santri di lingkungan pesantren. Selain itu, upaya penegakan hukum juga menjadi sorotan dalam kasus ini untuk menjamin keadilan bagi korban penganiayaan. Penyelidikan serta tindak lanjut yang cermat menjadi kunci dalam menangani kasus serius ini, demi mencegah kejadian serupa di masa depan.
Tragedi Santri Dianiaya di Banyuwangi: Penemuan Menjanjikan

Read Also
Recommendation for You
Seorang mantan staf HRD dari PT Artha Adipersada Adelaeda Adriana Tamalongehe telah resmi dijadikan tersangka…
Polres Mojokerto baru-baru ini melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Tiara Angelina Saraswati (25)…
Pihak Polres Mojokerto melakukan rekonstruksi kasus mutilasi dan pembunuhan terhadap Tiara Angelina Saraswati (25) yang…
Polres Mojokerto baru-baru ini mengadakan rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi Tiara Angelina (25) yang mayatnya…
Seorang pemuda berusia 21 tahun dari Madiun dengan inisial DF dilaporkan harus menghadapi masalah hukum…
Polda Jatim telah berhasil mengungkap kasus kerusuhan yang terjadi di Pos Polisi Waru, Sidoarjo pada…