Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Melati, menegaskan pentingnya pemberian amnesti di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dilakukan dengan hati-hati dan berlandaskan data. Menurutnya, mekanisme penyaringan yang transparan diperlukan agar kebijakan tersebut tidak menimbulkan kontroversi politik atau krisis kepercayaan publik. Melati juga mengusulkan keterlibatan mekanisme independen yang melibatkan akademisi serta penggunaan aplikasi online untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Pendapat Melati ini didukung oleh anggota Komisi XIII lainnya, yang juga menekankan perlunya kajian mendalam dalam setiap kebijakan terkait amnesti guna menjaga stabilitas politik dan kepercayaan publik. Rapat kerja ini menjadi salah satu bagian diskusi lebih lanjut terkait kebijakan hukum di Indonesia, termasuk mekanisme pemberian amnesti di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Presiden Prabowo Subianto merencanakan memberikan amnesti kepada ribuan narapidana di Indonesia dengan tujuan mengurangi kelebihan kapasitas lembaga pemasyarakatan, mempertimbangkan aspek kemanusiaan, dan mendorong rekonsiliasi di beberapa wilayah. Proses pemberian amnesti saat ini sedang dalam tahap finalisasi setelah pemerintah mengusulkan nama-nama narapidana yang layak menerima amnesti kepada Presiden.
Legislator Gerindra, Mekanisme Amnesti yang Ketat

Read Also
Recommendation for You

Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, SH, menyoroti pentingnya percepatan perubahan Rancangan Kitab Undang-Undang…

Anggota Komisi VII DPR RI, Hj. Rahmawati Zainal A. Paliwang, S.H., melakukan kegiatan sosialisasi Undang-Undang…

PT. Pupuk Indonesia Holding Company bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI mengadakan acara Bimbingan Teknis Penyaluran…

Komisi XI DPR RI telah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penurunan jumlah penebusan pita cukai rokok yang…