Pada hari Selasa, 22 April 2025, Abdul Rozak dari Desa Ketetang, Bangkalan, merasa marah, kesal, dan kecewa karena menemukan istrinya, EFD, berselingkuh dengan pria lain. Dalam keadaan emosi yang tinggi, Abdul Rozak melancarkan serangan dengan celurit ke arah istrinya dan selingkuhannya di sebuah indekos di Bangkalan. Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, menjelaskan bahwa Abdul Rozak melakukan penganiayaan dengan membacok istrinya terlebih dahulu, dan kemudian mengejar selingkuhannya yang bersembunyi di kamar mandi dan juga melakukan pembacokan di sana.
Istri pelaku mengalami luka-luka serius dan dilarikan ke rumah sakit, namun sayangnya tidak berhasil selamat. Selain itu, selingkuhan istri pelaku juga tewas terbacok di dalam kamar mandi. Polisi berhasil menangkap pelaku dalam waktu singkat setelah kejadian. Kejadian tragis ini membawa dampak yang sangat berat bagi keluarga korban dan pelaku.
Kronologi kejadian ini menggambarkan betapa tragisnya sebuah perselingkuhan bisa berakhir. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua orang untuk tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan, tetapi mencari solusi dengan cara yang bijaksana. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa mendatang. Hanyalah dengan komunikasi dan empati, masalah rumah tangga bisa diselesaikan tanpa harus berujung pada tragedi.