Sabtu, 01 Juni 2024 – 20:02 WIB
Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin (tengah) saat memimpin jumpa pers terkait kasus penganiayaan terhadap anak hingga meninggal dunia di Mapolres Batu, Jawa Timur, Sabtu (1/6). ANTARA/Vicki Febrianto.
jatim.jpnn.com, BATU – Polisi membeberkan motif pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anak terhadap pelajar SMP di Kota Batu berinisial RK (12) hingga korban meninggal dunia.
Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan salah satu pengeroyokan atau anak berhadapan dengan hukum berinisial MA (13) merasa tersinggung dengan korban karena diminta mencetak tugas sekolah saat malam hari.
“Motif terduga anak berhadapan dengan hukum inisial MA tersinggung karena oleh korban diminta untuk mencetak tugas pada malam hari,” kata Oskar, Sabtu (1/6).
Oskar menjelaskan akibat tersinggung dengan permintaan korban, MA mengajak sejumlah anak lainnya melakukan penganiayaan terhadap korban.
Menurutnya, penganiayaan terhadap RK dilakukan MA bersama empat orang anak lainnya berinisial AS (13), MI (15), KA (13), dan KB (13). Anak-anak tersebut merupakan rekan sekolah dan teman bermain korban.
“Pada Rabu (29/5), korban dijemput KA dan kemudian diajak ke rumah MA,” ujarnya.
Setelah itu, KA dan MA membawa korban ke Jalan Cempaka, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Batu. Di lokasi tersebut, sejumlah anak telah menanti dan terjadilah pengeroyokan sekitar pukul 13.30 WIB.
“Tindak kekerasan atau penganiayaan tersebut dilakukan dengan cara memukul korban secara bergantian,” katanya.
Inilah motif dan hasil visu dari kasus pengeroyokan hingga menyebabkan pelajar SMP di Batu tewas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News