Rabu, 10 Juli 2024 – 13:13 WIB
Konferensi pers kasus pengeroyokan pasutri di Kediri gegara jaket diartikan sebagai atribut perguruan silat. Foto: Dok. Polres Kediri.
jatim.jpnn.com, SURABAYA – Aksi pengeroyokan yang dilakukan segerombolan anak-anak muda terhadap pengendara motor yang diketahui sepasang suami istri viral di media sosial.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota Iptu Fathur Rozikin mengatakan para pelaku melakukan pengeroyokan karena korban memakai jaket yang mana diartikan sebagai atribut perguruan silat.
Dari situ, pelaku pun berusaha untuk merampas jaket yang dikenakan korban disertai kekerasan atau penganiayaan. Adapun korbannya ialah AK (21) dan PT (22) warga Mojoroto, Kota Kediri.
Kronologinya berawal saat korban bersama istrinya pulang dari Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) hendak membeli makanan di area GOR Jayabaya pada Sabtu (29/6) malam.
“Setelah membeli makanan dan sampai di pintu masuk utama GOR Jayabaya, korban berpapasan dengan sejumlah orang-orang bubaran dari konser musik,” ujar Fathur, Selasa (9/7).
Saat itu, lanjut Fathur, kondisi jalan dalam keadaan macet, tiba-tiba mereka dikeroyok orang yang menghampiri korban dan teman-temannya.
“Korban dipukul dan ditendang beberapa kali hingga istri korban terjatuh karena ditarik dan didorong pelaku. Akhirnya, korban berusaha melindungi istrinya,” kata dia.
Korban berteriak bahwa istrinya hamil agar pelaku menghentikan pengeroyokan. Namun, saat diperiksa diperiksa, istri korban sedang tidak hamil.
Pasutri di Kediri menjadi korban pengeroyokan tiga pemuda gegara jaket yang digunakan diartikan sebagai atribut perguruan silat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News